Musrembang RKPJD dan RKPD merupakan kegiatan yang sangat strategis sesuai ketentuan pada tahapan perencanaan pembangunan berdasarkan permendagri no. 86 tahun 2017, yang menyebutkan bahwa musrenbang merupakan forum pembahasan rancangan RPJPD dan rancangan RKPd dengan pemangku kepentingan untuk memperoleh masukan dan saran penyempurnaan.
Pj. Bupati Bangka M. Haris dalam sambutannya mengatakan, RKJPD merupakan penjabaran visi dan misi arah kebijakan serta sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 tahun yang disusun dengan perpedoman pada RPJPN dan RTRW.
“arah kebijakan pembangunan dan sasaran pokok memuat setiap 5 tahun, sehingga menjadi 4 (empat) periode RPJMD dan menjadi informasi yang akan digunakan sebagai pedoman pasangan calon kepala daerah dalam merumuskan visi, misi dan program,” kata M. Haris.
Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bangka tahun 2025 ini memfokuskan pada upaya pemulihan ekonomi dengan tema Penguatan Pembangunan Ekonomi untuk Daya Saing Daerah.
Makna dari tema tersebut ialah bagaimana prioritas dan sasaran pembangunan daerah dapat difokuskan dalam rangka memacu kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang berdaya saing dengan mendorong kebijakan yang bersifat lintas sektoral.
Adapun Prioritas pembangunan Kabupaten Bangka pada tahun 2025 adalah penguatan kapasitas birokrasi, penguatan sektor-sektor ekonomi unggulan, pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan dan perlindungan sosial, penguatan infrastruktur dan sumber daya air, pengelolaan lingkungan hidup.
Lanjut Haris, Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Kabupaten Bangka tahun 2025 merupakan tahapan pembangunan tahun kedua dalam implementasi rencana pembangunan daerah (RPD) 2024-2026.
“tantangan yang semakin berat serta cita-cita besar yang ada di depan kita, tentunya kita perlu melakukan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas serta komitmen yang berintegritas untuk melakukan percepatan pencapaian target program dan kegiatan Kabupaten Bangka pada tahun 2025,” Ucapnya.
“dengan dana yang terbatas, kita harus mampu melakukan efisiensi anggaran, merumuskaan program dan kegiatan yang strategis yang berdampak besar terhadap perubahan mendasar. untuk itu, kita perlu mengubah kebiasaan kita dari cara berfikir dan bekerja rutinitas ke arah berfikir strategis,” tutupnya.
