Muntok (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong warga memanfaatkan pekarangan rumah untuk mengembangkan tanaman obat sebagai upaya mengatasi masalah kesehatan bagi diri sendiri dan keluarga.
"Selama ini sebagian besar lahan pekarangan warga masih dibiarkan begitu saja, padahal jika dimanfaatkan dengan baik akan menambah penghasilan, selain untuk obat anggota keluarga," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Pembinaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Achmad Nursyandi di Muntok, Rabu.
Ia mengatakan, pekarangan rumah yang kosong bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman obat, seperti belimbing wuluh, tomat, temulawak, mengkudu, jahe, lidah buaya, sirih, seledri, lengkir dan lainnya.
"Berbagai tanaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk makanan dan minuman olahan, seperti jus ekstrak, keripik, minuman dan bahan kue yang bermanfaat untuk kesehatan," kata dia.
Selain untuk konsumsi sehari-hari anggota keluarga, menurut dia, jika produksi banyak bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga.
Ia mencontohkan, pemanfaatan pekarangan untuk menanam tanaman obat keluarga sudah dicoba dikembangkan kelompok masyarakat binaan Dinkes Bangka Barat di Kelurahan Sungaidaeng, yaitu Kelompok Lestari.
Kelompok binaan tersebut mencoba menerapkan pola pemanfaatan pekarangan untuk menanam tanaman obat keluarga dan tahun ini berhasil mewakili kabupaten untuk lomba ke tingkat Provinsi Babel.
"Kelompok tersebut berhasil mewakili kabupaten karena berhasil menanam berbagai jenis tanaman dan memberi manfaat bagi anggotanya," kata dia.
Ia berharap, pola yang dikembangkan kelompok tersebut bisa ditiru kelompok masyarakat dan warga lain sehingga tanaman obat semakin berkembang.
"Kami optimistis jika ditekuni akan bermanfaat, baik untuk kesehatan maupun menambah pendapatan keluarga, pola-pola seperti ini akan terus kami kembangkan ke depannya," kata dia.