Jakarta (ANTARA) -
Dilansir dari Medical Daily, Rabu (15/5), penggunaan ganja secara teratur dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
Dalam studi sebelumnya, konsentrasi Tetrahidrokanabinol (THC) dalam ganja dikatakan meningkat sebesar 14 persen dalam lima dekade terakhir.
Sementara pada studi terbaru University of Bath yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Addiction, para peneliti meneliti hubungan antara psikosis remaja dini dan potensi ganja dengan menggunakan studi Children of the 90s, yang memiliki data sekitar 14.000 orang sejak mereka lahir.
Para peserta ditanyai tentang penggunaan ganja mereka antara usia 16 hingga 18 tahun. Mereka juga ditanyai tentang jenis utama ganja dan kejadian pengalaman psikotik seperti halusinasi atau delusi pada usia 24 tahun.
Mereka lalu menemukan beberapa temuan penting yakni pengalaman psikotik batu meningkat pada 6,4 persen remaja pengguna ganja, dibandingkan dengan non penggunanya yang hanya 3,8 persen.
Kemudian saat membandingkan penggunaan ganja dengan potensi tinggi dan rendah, para peneliti mencatat bahwa 10,1 persen remaja dengan potensi tinggi melaporkan pengalaman psikotik baru, sementara hanya 3,8 persen pada remaja dengan potensi rendah mengalami hal yang sama.
Menurut penulis utama studi, Dr. Lindsey Hines dari Departemen Psikologi Universitas Bath, kaum muda yang menggunakan ganja dengan potensi lebih tinggi dua kali lebih mungkin mengalami pengalaman yang terkait dengan psikosis, seperti halusinasi dan delusi.
“Yang penting, kaum muda yang kami tanyai belum pernah melaporkan pengalaman ini sebelum mulai menggunakan ganja. Bukti bahwa penggunaan ganja dengan potensi lebih tinggi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental," kata dia.
Berdasarkan temuan studi tersebut, para peneliti kini menyerukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji dampak jangka panjang dari ganja dengan potensi tinggi, dan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi potensi ganja yang tersedia bagi kaum muda.
“Temuan-temuan ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dampak jangka panjang dari penggunaan ganja dengan potensi yang lebih tinggi pada generasi muda. Kita perlu meningkatkan penyampaian pesan dan informasi yang tersedia bagi generasi muda mengenai dampaknya pada penggunaan ganja di abad ke-21,” kata Hines.
Berita Terkait
Polda Babel musnahkan barang bukti 2,8 kilogram sabu dan 1,3 kilogram ganja
21 Oktober 2024 12:44
Ditresnarkoba Polda Babel ringkus tukang bangunan miliki sabu 2,6 kg dan ganja 1,4 kg
2 Oktober 2024 17:47
Wiz Khalifa ditangkap saat tampil di Rumania karena kepemilikan ganja
15 Juli 2024 10:05
Cek fakta, Polisi Jerman minta suporter merokok ganja di Euro 2024
4 Juli 2024 18:03
Artis Epy Kusnandar konsumsi ganja di atas pohon saat subuh
17 Mei 2024 21:47
Epy Kusnandar positif konsumsi narkotika jenis ganja
11 Mei 2024 03:23
Polisi ungkap kasus peredaran sabu dan liquid ganja
30 April 2024 11:35
Polisi dalami penyalahgunaan narkotika oleh selebgram Chandrika Chika
24 April 2024 15:33