Pangkalpinang (Antara Babel) - Petani di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih meminati penggemukan sapi karena keterbatasan lahan peternakan untuk mengembangbiakkan ternak tersebut.
"Saat ini jumlah petani penggemukan sapi mencapai 450 orang, sementara petani pengembangbiakkan sapi hanya sekitar tiga orang," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang, Ghozali di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan jumlah populasi ternak di tempat penggemukan sapi mencapai 1.060 ekor tersebar di Kecamatan Bukit Intan, Gabek, Gerunggang, Girimaya, Pangkalbalam, Rangkui dan Taman Sari.
"Kami mendorong program penggemukan sapi ini, melalui pemeriksaan kesehatan ternak dan sosialisasi kepada masyarakat dalam mempercepat proses penggemukan sapi yang baik karena ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Menurut dia, penggemukan sapi ini juga dapat mengurangi ketergantungan pasokan sapi daerah luar daerah untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat yang tinggi.
"Saat ini ketergantungan pasokan sapi dari Pulau Jawa dan Sumatera masih tinggi, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha ini mengalami peningkatan signifikan," ujarnya.
Ia berharap petani terus mengembangkan usaha penggemukan sapi ini guna meningkatkan ketersediaan dan menjaga stabilitas harga daging sapi di daerah ini.
"Saat ini harga daging sapi masih berfluktuasi tinggi Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogram, karena harga ternak di daerah asal yang tinggi menjelang hari raya kurban," ujarnya.