Makassar (Antara Babel) - Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri dijadwalkan mendatangi pihak keluarga korban penyanderaan kelompok berseNjata di Filipina pada dua tempat yakni Kabupaten Maros dan Kota Pare-pare pada Jumat (19/8).
Berdasarkan informasi di Makassar, Kamis malam, sejumlah rombongan tiba di Hotel Swiss Belinn setelah sebelumnya tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Rencananya rombongan dari Kemenlu itu akan bertolak dari Makassar menuju Kabupaten Maros dan Kota Pare-pare pada esok hari sekira pukul 08.00 WITA.
"Rencana besok pagi kami berangkat, sekarang istirahat dulu," ujar salah seorang staf Kementerian Luar Negeri yang bergegas menuju ruang hotel setempat untuk beristirahat.
Dua keluarga korban penyanderaan, yakni Muhammad Mahbrur Dahri asal Pare-pare, dan Muhammad Sofyan asal Kabupaten Maros, Sulsel akan didatangi tim dari Kemenlu sebagai bagian dari penguatan psikologis bagi pihak keluarga termasuk memberikan informasi terbaru terkait kondisi terkini.
Secara terpisah, pihak keluarga Ismail Tiro saat dihubungi wartawan tentang informasi Ismail berhasil kabur dari penyanderaan milisi bersenjata, mengatakan bersyukur mendapatkan kabar bahagia itu.
"Syukur alhamdulillah, sudah berhasil bebas, kami dapat kabar dari teman-teman wartawan dan melihat media, dia berhasil melarikan diri dari penyanderaan," ujar Yahya Tiro, kakak kandung Ismail.
Selain itu, pihak keluarga, lanjut Yahya, akan menyiapkan penyambutan khusus dan telah dibicarakan dengan pihak keluarga.
Namun penyambutan itu masih menunggu kabar dari pihak terkait apakah langsung dijemput di Jakarta atau di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Perlu dipastikan dulu kondisi Ismail baik-baik saja. Kami sangat bersyukur dia bisa kembali dengan selamat," katanya pula.
Diketahui, tujuh kru Kapal Motor Charles disandera kelompok bersenjata di sebelah selatan Filipina pada 22 Juni 2016.
Awak kapal yang disandera yakni Ferry Arifin (nakhoda), Ismail (mualim I), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (masinis II), Muhammad Nasir (masinis III), Muhammad Sofyan (oliman), dan Robin Piter (juru mudi).
Dalam peristiwa penyaderan itu, dua warga Sulsel yang disandera kelompok bersenjata bernama Muhammad Sofyan asal Kabupaten Takalar dan Ismail warga Kabupaten Maros berhasil kabur dengan cara berenang, pada Rabu (17/8) waktu setempat.
Muhammad Ismail ditemukan warga setempat pada Rabu sore, sekitar pukul 16.30 waktu setempat di Desa Barangay Bual yang juga tempat ditemukan M Sofyan pada Rabu pagi waktu setempat, kemudian dibawa ke Kota Jolo untuk dirawat sementara.