Pangkalpinang (ANTARA) - DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar audiensi bersama masyarakat nelayan dan perwakilan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka guna membahas persoalan alur muara Jelitik yang tak kunjung selesai.
Wakil Ketua DPRD Babel Beliadi di Pangkalpinang, Senin (1/7) mengatakan bahwa solusi jangka pendek untuk persoalan pengerukan alur muara Jelitik adalah dengan dilakukan penindakan yang sifatnya berbentuk diskresi.
Diskresi sebelumnya yang disepakati tidak seperti yang diharapkan oleh para nelayan karena ada pemain baru. Para nelayan berharap tetap PT Pulomas yang melakukan pengerukan di alur muara Jelitik ini, bukan perusahaan baru.
"Menurut mereka nelayan, PT Pulomas ini sudah banyak berbuat dan menolong mereka sehingga mereka nelayan tidak enak," ujarnya.
Beliadi juga menyarankan agar pengerukan alur muara Jelitik ini dapat dilakukan oleh perusahaan yang lama, sesuai keinginan dari nelayan.
"Sesuai kesepakatan bersama kita tandatangan untuk diambil diskresi agar diambil tindakan supaya nanti mereka bisa melakukan pengerukan dan lain sebagainya sehingga masyarakat bisa beraktivitas dan persoalan Jelitik selesai," ujarnya.
Pj Sekda Babel Fery Apriyanto yang turut hadir dalam audiensi tersebut mengatakan Pemprov Babel akan menindaklanjuti apa yang menjadi hal-hal yang harus diselesaikan.
"Akan kita tindaklanjuti segera baik itu solusi jangka pendek dan nanti rencana jangka panjangnya sehingga ini bisa dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Untuk solusi jangka pendeknya, Pemprov Babel akan mengadakan rapat pimpinan dengan Forkompinda Provinsi maupun Forkopimda Kabupaten apa yang akan di bahas dan langkah apa yang akan diambil terkait dengan persoalan ini.
"Sampai sekarang proses dilapangan PT Pulomas masih bekerja dan dalam waktu dekat kita akan adakan pertemuan lanjutan antar Pemprov Babel dengan pemda," ujarnya.
Fery juga berharap agar persoalan ini dapat segera terselesaikan dengan baik agar semua nelayan disana bisa beraktivitas dengan baik dan pendangkalan muara juga bisa selesai dengan kontinyu.
"Selain menerapkan solusi jangka pendek, kita Pemprov Babel juga akan mencari solusi jangka panjang agar persoalan ini dapat selesai," pungkasnya.