Jakarta (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyetujui imbauan Pemerintah Indonesia kepada saluran televisi nasional untuk tidak menayangkan Azan Magrib selama gelaran misa bersama Paus Fransiskus pada Kamis (5/9) besok.
"Agar umat Katolik bisa khusyu mengikuti misa, (khususnya) yang tidak berkesempatan hadir di GBK tentu bisa mengikuti di televisi. Karenanya, untuk mengupayakan khusyu dalam misa, azan di televisi di ganti dengan running text," kata Ketua Umum DPP IMM Riyan Betra Delza melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Riyan menilai keputusan tersebut bukan masalah, karena merupakan upaya menghormati umat Katolik yang hanya bisa mengikuti kegiatan ibadah tersebut melalui televisi.
Sebagai seorang Muslim, Riyan mengaku tak ada masalah jika Azan Magrib tidak ditayangkan di televisi pada saat gelaran tersebut berlangsung, selama azan masih tetap berkumandang di masjid-masjid dan mushala-mushala.
Baca juga: MUI: Azan TV diganti teks berjalan saat Misa Paus tak langgar syariat
Baca juga: Kemenag imbau televisi siarkan azan via running text selama misa Paus
"Karena kita masih bisa mendengarkan azan di masjid, mushala, bahkan di headphone masing-masing," lanjutnya.
Di samping itu Riyan menilai langkah tersebut merupakan bentuk toleransi beragama yang konkret, sehingga implementasi stasiun televisi untuk tidak menayangkan Azan Maghrib pada waktu tersebut perlu dipraktekkan dengan bijaksana.
"Kita ini sudah punya jam terbang yang tinggi dalam mempraktekkan toleransi beragama. Hal semacam ini tidak jadi soal, karena menurut saya ini menjadi bagian dari praktek toleransi," ujarnya.
Berita Terkait
Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di jalur Gaza
18 November 2024 09:32
Hoaks! Artikel Presiden Filipina yang pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia
26 September 2024 10:31
Menag sampaikan tiga pesan utama dari Paus Fransiskus untuk Indonesia
6 September 2024 17:51
Densus 88 dalami motif tujuh pelaku penyebar teror di media sosial
6 September 2024 16:37
Densus 88 tangkap penyebar teror saat kedatangan Paus Fransiskus
6 September 2024 14:53
Paus Fransiskus tinggalkan Tanah Air melalui Bandara Soetta
6 September 2024 10:27
Paus Fransiskus: Jangan lelah membangun perdamaian di Nusantara
5 September 2024 20:10
87.000 umat Katolik sambut kehadiran Paus Fransiskus di GBK
5 September 2024 18:01