Pangkalpinang (ANTARA) - Farmasi adalah ilmu yang menggabungkan ilmu kesehatan dan kimia yang mempelajari cara membuat, mencampur, dan meracik obat. Farmasi juga mempelajari sifat-sifat obat, distribusi, dan penggunaannya yang aman.
Farmasi memiliki peran penting dalam dunia kesehatan, di antaranya; menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan pasien, memastikan keamanan dan efektivitas obat-obatan, mengembangkan obat-obatan baru, memberikan informasi dan saran tentang obat-obatan, meningkatkan kualitas hidup pasien.
Edukasi penggunaan obat merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang berorientasi langsung dalam proses penggunaan obat, dengan tujuan menjamin keamanan, efektifitas dan kerasionalan penggunaan obat.
Menurut saya, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang tepat. Obat bukan hanya sekadar produk kesehatan, tetapi juga memiliki risiko jika tidak digunakan sesuai aturan. Oleh karena itu, apoteker ataupun tenaga teknis kefarmasian sebagai tenaga kesehatan profesional berperan sebagai sumber informasi yang terpercaya tentang efek samping, interaksi obat, dosis yang tepat, dan cara penyimpanan obat yang benar.
Edukasi yang tepat dapat mengurangi risiko kesalahan penggunaan obat, penyalahgunaan obat bebas, dan menghindari efek negatif seperti resistensi antibiotik atau komplikasi akibat overdosis. Di era yang sekarang, di mana informasi dapat dengan mudah diakses, masyarakat sering kali terpapar informasi yang belum tentu valid.
Inilah mengapa peran apoteker dan tenaga teknis kefarmasian semakin penting untuk meluruskan informasi yang keliru. Melalui konsultasi langsung, seminar kesehatan,farmasi dapat membentuk masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya penggunaan obat secara bijak. Edukasi yang berkelanjutan tidak hanya meningkatkan kesehatan individu tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan terlindungi dari dampak negatif penyalahgunaan obat.
*) Penulis adalah Helen Susanti, mahasiswi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.