Bandung (Antara Babel) - Pemprov Jabar siap menjemput dan merehabilitasi
pengikut ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal wilayahnya, yang kini
masih bertahan di tenda padepokan Desa Wangkal, Gading, Probolinggo,
Jatim.
"Kami dari Pemprov Jawa Barat akan menjemput seluruh pengikut
padepokan Kanjeng Dimas asal Jawa Barat untuk dipulangkan ke daerahnya
masing-masing. Bahkan, nantinya mereka akan menjalani rehabilitasi yang
dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jabar," kata Gubernur Jabar Ahmad
Heryawan (Aher) di Gedung Sate Bandung, Senin.
Menurut dia, saat ini Dinsos Provinsi Jawa Barat sedang merumuskan
penanganannya bersama pemerintah pusat dan pihak lainnya di Jabar.
Ia mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah warga Jabar yang menjadi pengikut Taat Pribadi ini.
"Ini kan belum ada pemulangan berapa orang Jabar di sana. Tapi
enggak akan ribuan seperti Gafatar. Paling puluhan atau mudah-mudahan di
bawah 10," katanya.
Aher memperkirakan, penanganan korban padepokan Kanjeng Dimas ini
akan lebih mudah dibanding korban Gafatar yang dipulangkan dari
Kalimantan, beberapa waktu lalu.
"Jumlahnya lebih sedikit. Kalau Gafatar kemarin itu kan di
perkampungan. Ini kan di padepokan yang enggak terlalu besar," katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus
menuturkan jumlah pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Jawa Barat
yang masih tertahan di padepokan mencapai sekitar 70 orang.
Polda Jawa Barat, kata Yusri, hingga saat ini belum menerima
laporan dari keluarga yang anggota keluarganya ikut ajaran tersebut.