Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan
KADIN Indonesia selaku Ketua Forum Bisnis Pesisir Samudera Hindia
(IORBF) Yugi Prayanto mengharapkan forum tersebut dapat mendorong
peningkatan kerjasama ekonomi negara-negara di kawasan Samudera Hindia.
"Dalam pembukaan IORBF ke-22, saya menyatakan bahwa forum tersebut
perlu menghasilkan inisiatif nyata menuju peningkatan kerjasama ekonomi
dan dunia usaha di negara-negara kawasan Samudera Hindia," kata Yugi
kepada pers di Jakarta, Jumat.
Pertemuan IORBF ke-22 yang dipimpin bersama oleh Indonesia dan
Afrika Selatan itu sendiri berlangsung pada 13 Oktober 2016 di Jakarta
dengan tujuan meningkatkan interaksi dan kerjasama pengusaha
negara-negara anggota dan mitra wicara Asosiasi Pesisir Samudera Hindia
(IORA).
Menurut Yugi, IORBF sepakat bahwa peluang kerjasama ekonomi yang
akan dijajaki lebih jauh adalah pembentukan "IORA Comprehensive Economic
Partnership Agreement" (IORA-CEPA) dan "IORA Business Travel Card"
(IBTC).
"Inisiatif ini didukung oleh hampir seluruh perwakilan negara
anggota IORA yang hadir, antara lain Afrika Selatan, Australia, India,
Indonesia, Kenya, dan Mauritius," katanya.
Forum tersebut, lanjutnya, sepakat bahwa pembentukan IORA-CEPA
dipandang sangat penting untuk meningkatkan kerjasama ekonomi,
perdagangan, dan investasi di kawasan Samudera Hindia.
IORA-CEPA diharapkan dapat menjadi payung kerjasama ekonomi di
negara-negara IORA guna mendorong peningkatan perdagangan dan investasi,
akses pasar, pengembangan industri, dan "regional value chain" serta
penguatan reformasi struktural.
Di sisi lain pembentukan IBTC diharapkan dapat mendukung mobilitas
pengusaha dan memfasilitasi interaksi bisnis di antara negara anggota
IORA yang pada waktunya akan memperkuat hubungan "People-to-people",
termasuk "Business-to-business links" di antara negara anggota IORA.
IORBF sangat berharap kedua inisiatif itu dapat didorong untuk
dibahas dalam pertemuan "IORA Anniversary Commemorative Leaders Summit"
ke-20 pada Maret 2017.
Kesepakatan pada pertemuan tersebut akan dilaporkan pada tingkat
"Committee of Senior Officials" pada 25-26 Oktober 2016 serta dilaporkan
pada tingkat "Council of Ministers" pada 27 Oktober 2016.
Pertemuan IORBF ke-22 itu sendiri dihadiri sekitar 40 pengusaha dari
negara anggota IORA. IORA adalah asosiasi di kawasan Samudera Hindia
yang berfokus pada kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi yang
beranggotakan 21 negara di lingkar Samudera Hindia.
Negara-negara dimaksud adalah Afrika Selatan, Australia, Bangladesh,
India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius,
Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Seychelles, Somalia,
Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Komoro, dan Yaman.
Indonesia melanjutkan kepemimpinan IORA setelah Australia mulai
2015. Indonesia menjadi Ketua IORA untuk periode 2015-2017. Tahun depan
posisi ketua akan diserahkan kepada Afrika Selatan.
Berita Terkait
Kadin tetapkan Raffi Ahmad masuk kepengurusan 2024-2029
7 Oktober 2024 14:03
Kadin Babel ajak masyarakat lakukan transformasi ekonomi tinggalkan tambang
19 Agustus 2024 20:56
KADIN-DMI kembangkan ekonomi digital di pesantren
29 Mei 2024 22:04
Kadin Jakarta: Presiden Jokowi antarkan Indonesia menuju masa kejayaan
15 Januari 2023 21:41
Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia
28 Juni 2021 16:34
Kadin Indonesia dorong Bangka Belitung kembangkan kawasan pariwisata
26 April 2021 05:30
Kadin Indonesia dorong Babel kembangkan kawasan pariwisata
25 April 2021 15:23