Jakarta (ANTARA) - Pelaku industri aset kripto di dalam negeri menilai kemampuan Bitcoin menembus harga 107.000 dolar AS atau Rp1,7 miliar pada pekan ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan pasar global terhadap aset digital.
"Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya lonjakan harga Bitcoin juga didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar. Analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun. Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini.
Menurutnya, indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80 menunjukkan dominasi sentimen optimisme, namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor.
Oscar juga menyoroti peran data makroekonomi AS, seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini. Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi Bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan, termasuk investor institusional.
Di sisi lain, dia mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia semata, sebab meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.
Dia juga menegaskan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi, jangan hanya terpaku pada Bitcoin karena ada banyak aset digital lain yang memiliki potensi besar, dan memahami fundamentalnya adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis bahwa tren bullish ini akan terus berlanjut, meskipun ia tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.