Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Wakil Bupati Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Debby Vita Dewi menyampaikan sejumlah kebersihan capaian indikator makro pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.
"Bangka Selatan telah berhasil menunjukkan capaian-capaian indikator makro pembangunan yang sejajar dan bahkan lebih dari kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Debby saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Jadi ke-22 Bangka Selatan, Kamis (30/1).
Ia mengatakan, sejak lima tahun terakhir sampai dengan tahun 2023, Bangka Selatan berhasil menunjukkan kinerja penurunan angka kemiskinan di angka 3,11 persen, meskipun pada tahun 2024 mengalami kenaikan di angka 3,74 persen seiring meningkatnya angka kemiskinan di seluruh kabupaten/kota di Bangka Belitung.
Namun kinerja Bangka Selatan masih menunjukkan angka terendah kedua dan di bawah angka rata-rata provinsi Kepulauan Bangka Belitung apalagi di bawah angka rata-rata nasional.
Selain itu, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Bangka Selatan berhasil meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
"Kita berhasil rebound dari angka 3,07 persen pada tahun 2022, ke angka 3,69 persen tahun 2023 meskipun pada tahun 2024 laju pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi ke angka 0,3 persen," ujarnya.
Angka tersebut, masih menunjukkan kinerja capaian angka pertumbuhan positif dan menjadi salah satu kabupaten/kota di Bangka Belitung bersama Bangka Barat yang masih menunjukkan angka pertumbuhan positif di saat kondisi ekonomi Bangka Belitung yang sangat sulit tahun 2024.
"Capai angka ini lebih baik dari kinerja laju pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung," ujarnya.
Selanjutnya, pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berhasil menaikkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke angka 69,67 persen dan berlanjut ke tahun 2024 naik ke angka 70,05 persen.
Keberhasilan tersebut menunjukkan capaian yang cukup signifikan sekaligus mensejajarkan status IPM Bangka Selatan pada kategori tinggi, sejajar dengan kabupaten kota di Bangka Belitung.
"Indeks rasio ini yang menunjukkan insklusifitas pendapatan pendapatan masyarakat Bangka Selatan selama lima tahun terakhir dapat terus kita pertahankan pada kisaran 0,241 sampai 0,245," ujarnya.
Terkait dengan Inflasi, kata Debby, pada tiga tahun terakhir juga terus terjaga pada kisaran 1,2 persen sesuai dengan target nasional pada kisaran 2-3 persen.
"Capaian pengendalian inflasi ini pada tahun-tahun mendatang akan tetap kita pertahankan," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Bangka Selatan juga berhasil dalam menekankan angka kemiskinan ekstrem. Dimana pada tahun 2023 Bangka Selatan berhasil mencapai kinerja percepatan penurunan prevalensi kemiskinan ekstrem di angka 0,22 persen di bawah angka rata-rata provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih di atas 0,22 persen.
"Kita optimis untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2025 di bawah 0,2 persen," ujarnya.
Debby menambahkan, kinerja penurunan prevalensi stunting juga terus menunjukkan kinerja yang signifikan. Pada tahun 2023 kinerja percepatan penurunan prevalensi Kabupaten Bangka Selatan menjadi terbaik di provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berhasil menurunkan angkatan prevalensi stunting sebesar 2,4 persen.
"Kita optimis target penurunan angkatan stunting 18 persen Pada tahun 2024 yang saat ini masih sedang dilakukan penilaian oleh pemerintah pusat. Dan pada tahun 2025, target penurunan prevalensi stunting kita harapkan pada angka 14 persen," ujarnya.