Pangkalpinang (ANTARA) - BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan nilai ekspor timah dan nontimah Kepulauan Babel pada Januari 2025 sebesar 75,56 juta Dolar Amerika Serikat, atau turun 48,13 persen jika dibandingkan Desember 2024 mencapai 145,69 juta Dolar AS.
"Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y) nilai ekspor timah dan nontimah naik 153,70 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan nilai ekspor komoditas timah pada Januari 2025 sebesar 43,50 juta Dolar AS atau mengalami kontraksi 65,10 persen jika dibandingkan Desember 2024 mencapai 124,64 juta Dolar AS.
Sementara itu, untuk ekspor komoditas nontimah 32,06 juta Dolar AS atau naik 52,33 persen dibandingkan dengan Desember 2024. Dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (y on y), nilai ekspor nontimah juga mengalami kenaikan sebesar 7,66 persen.
Ia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia dan Eropa, dimana Tiongkok menjadi negara tujuan utamanya. Pada Januari tahun ini, sebanyak 61,83 persen ekspor timah dikirim ke negara ini dengan nilai sebesar US$26,89 juta.
Korea Selatan dan Belgia berada di peringkat selanjutnya. Sebesar 14,90 persen dan 6,92 persen timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah Singapura dan Jerman.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 92,17 persen terhadap total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke seluruh dunia, adapun total nilai ekspor kelima negara tujuan tersebut pada Januari 2025 sebesar US$40,09 juta," katanya.
Ia menambahkan nilai ekspor Januari 2025 dibandingkan dengan Desember 2024 (m-to-m), terjadi kontraksi pertumbuhan ke 5 negara terbesar tujuan ekspor timah yaitu sebesar 50,61 persen.
"Tiongkok terkontraksi hingga 49,00 persen dan Korea Selatan juga terkontraksi sebesar 46,54 persen. Singapura merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 83,60 persen," katanya.