Kuala Lumpur (Antara Babel) - Sebanyak 32 tenaga kerja Indonesia
mengikuti uji kompetensi sertifikasi komputer skema operator junior yang
diselenggarakan Lembaga Sertifikasi Komputer (LSP) Komputer di Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.
Koordinator pelaksana harian Edukasi Untuk Bangsa Dwi Adisyahputra
mengatakan bahwa para TKI itu mengikuti pendidikan yang diselenggarakan
oleh Komunitas Edukasi Untuk Bangsa (EUB).
Program yang terselenggara secara gratis tersebut merupakan kerja
sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI, Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI, LSP Komputer dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) AMIK Bogor,
Jawa Barat.
Selain itu, panitia juga melibatkan peran akademisi dari Institut
Pertanian Bogor (IPB), Lindawati Kartika dari Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dan Iwan Kustiawan dari Himpunan
Alumni IPB.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aktivitas kerja sama
berkesinambungan Departemen Manajemen FEM IPB dengan KBRI Kuala Lumpur,
Komunitas EUB, serta University of Putra Malaysia (UPM) pada tahun 2016
melalui riset dan pelatihan kewirausahaan bagi TKI sektor informal di
Kuala Lumpur, Malaysia," katanya.
Dia mengatakan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),
maka harapan dari pelaksanaan program sertifikasi itu adalah agar para
TKI sektor informal di Kuala Lumpur dapat memperoleh pengakuan
kompetensi formal yang telah dimiliki melalui proses pelatihan atau
otodidak.
Hal itu, dikemukakannya, diharapkan dapat berguna untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di Malaysia maupun di Indonesia
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian nasional.
Sertifikasi kompetensi, menurut dia, sesuai dengan Peraturan BNSP No
2 2014, Peraturan pemerintah No 23, Peraturan BNSP No 07/ BNSP
202/XI/2013, UU No 13 tahun 2003, Keputusan Presiden Tahun 2011 , dan
adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI ) sangat
perlu dilaksanakan terkait daya saing TKI.
KBRI Kuala Lumpur melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan Ari
Purbayanto dan Atase Ketenagakerjaan Mustafa Kamal sangat mendukung
peningkatan daya saing TKI informal di Kuala lumpur.
Ari Purbayanto dan perwakilan Fungsi Tenaga Kerja KBRI Kuala Lumpur
turut hadir pada pembukaan uji sertifikasi. Sedangkan, asesor serta
perwakilan LSP Komputer yang terlibat pada uji sertifikasi tersebut
adalah Nursamsi Arlan, Syamsul Huda, Joko Sarjanoko dan Gunawan Ramli.
"Program ini juga diharapkan dapat menjadi pioner bagi LSP lainnya
maupun TKI informal di negara lain, seperti Hongkong, Jeddah, Taiwan dan
lain-lain untuk mendapatkan perhatian lebih terkait peningkatan
kompetensi dan daya saing TKI informal di pasar global," ujar Nursamsi
Alam.
Komunitas Edukasi Untuk Bangsa (EUB) merupakan komunitas warga
negara Indonesia yang terdiri dari mahasiswa dan profesional yang
menjadi relawan.
Mereka rutin melakukan pelatihan bagi TKI informal di Kuala Lumpur
yang disebut Sekolah Minggu, yang antara lain terdiri atas pelatihan
bahasa Inggris, komputer, kewirausahaan, dan kerajinan tangan.
Berita Terkait
MK tegaskan pemberi kerja wajib utamakan tenaga kerja Indonesia
31 Oktober 2024 14:44
Disinformasi! Kemenkes berikan dana bantuan Rp150 juta untuk TKI
12 Februari 2024 10:12
KBRI Beijing terbitkan SPLP sejumlah WNI terjerat hukum di Shandong
26 Februari 2023 11:04
Menengok "shelter" KJRI Johor Bahru
23 Desember 2022 22:18
Cerita mereka dari tempat perlindungan
23 Desember 2022 22:05
Hoaks! TNI serbu Malaysia dan 6.000 TKI diungsikan
24 Agustus 2022 22:11
TNI AU tahan Serka S yang terlibat pengiriman TKI ilegal ke Malaysia
31 Desember 2021 21:25