Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih memfokuskan memitigasi bencana guna mengurangi dan menanggulangi bencana alam dampak cuaca ekstrem di daerah tersebut.
"Kita lebih mengoptimalkan kegiatan penanaman pohon, pengawasan cuaca, sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat mencegah bencana alam ini," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Ari Primajaya di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan mitigasi bencana ini merupakan bentuk upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana, agar masyarakat sadar berbagai risiko banjir, kebakaran dan lainnya.
"Kami menilai mitigasi dan sosialisasi ini lebih tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan bencana alam ini, sehingga mampu mengurangi kemungkinan jatuh korban jiwa maupun harta benda," katanya.
Ia menegaskan BPBD terus melakukan pemantauan proaktif melalui pengawasan cuaca dan pengelolaan sumber daya air, guna mengurangi korban bencana alam ini.
"Kami meningkatkan sosialisasi larangan aktivitas berisiko kebakaran, seperti pembukaan lahan dengan membakar dan membuang puntung rokok selama musim kemarau basah tahun ini," katanya.
Sementara Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Babel Shulby Yozar Ariadhy mengapresiasi strategi BPBD Kepulauan Babel dalam menangani bencana alam di daerah tersebut.
"Sosialisasi data dan informasi perkembangan cuaca ini, dapat memitigasi dan antisipasi bahaya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir dan gelombang tinggi sehingga mengakibatkan banjir, genangan air, pohon tumbang dan lainnya yang membahayakan keselamatan masyarakat," katanya.