Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang ikan di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kesulitan menambah pasokan, karena hasil tangkapan nelayan tradisional kurang.
"Dalam sepekan terakhir ini kondisi cuaca di perairan memburuk, sehingga banyak nelayan yang tidak melaut," kata pedagang ikan Zulfahmi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan saat ini pasokan ikan dari nelayan berkurang drastis. Biasanya pedagang mendapatkan pasokan ikan 400 kilogram dan sepekan terahir hanya mendapatkan pasokan kisaran 50 hingga 100 kilogram per hari.
"Pasokan ikan yang berkurang ini berdampak langsung terhadap harga ikan yang naik tinggi, misalnya ikan tenggiri naik Rp65.000 dari Rp45.000 per kilogram, krisi merah Rp55.000 dari Rp35.000 per kilogram," ujarnya.
Ia mengatakan harga ikan yang naik tinggi ini juga berdampak terhadap permintaan konsumen yang turun drastis, sehingga pedagang kesulitan untuk menjual dagangannya.
"Kami terpaksa menaikkan harga, karena harga ikan ditingkat nelayan yang tinggi," ujarnya.
Demikian juga Alex pedagang ikan lainnya mengaku terpaksa mengurangi pasokan, karena harga ikan nelayan yang mahal dan permintaan konsumen kurang.
"Melihat kondisi daya beli masyarakat yang kurang ini, saya lebih memilih mengurangi penambahan stok ikan karena potensi kerugian yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia harga ikan dengan kondisi ekonomi masyarakat tidak berimbang, sehingga berdampak langsung terhadap kunjungan masyarakat ke pasar ikan yang semakin berkurang.
"Saya tidak mau menanggung resiko kerugian yang besar, karena ikan yang tidak laku terjual akan membusuk dan akhir dibuang," ujarnya.
Pedagang di Pangkalpinang Sulit Tambah Pasokan Ikan
Rabu, 28 Desember 2016 12:38 WIB
Dalam sepekan terakhir ini kondisi cuaca di perairan memburuk, sehingga banyak nelayan yang tidak melaut.