Manggar, Babel (ANTARA) - Prevalensi stunting di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) pada 2024 tercatat 17,1 persen, terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan pemerintah daerah setempat menargetkan capaian itu terus ditekan melalui penguatan program lintas sektor.
Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten di Manggar, Senin, mengatakan isu stunting masih menjadi tantangan serius dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Capaian ini harus memacu semangat untuk meningkatkan efektivitas program percepatan penurunan stunting. Tahun ini kita menargetkan tidak hanya terendah di Provinsi Babel, tetapi juga di tingkat nasional,” kata Kamarudin saat rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Triwulan III di Manggar.
Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar menegaskan pentingnya sinergi antarorganisasi perangkat daerah, lembaga, dan masyarakat dalam menurunkan angka stunting.
"Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan tugas bersama,” ujarnya.
Ketua I Bidang Ketahanan Keluarga TP PKK Belitung Timur Maisinun menambahkan pencegahan dapat dilakukan sejak dini melalui pola asuh dan edukasi gizi seimbang di tengah keluarga.
"Dengan dukungan anggaran dari provinsi maupun kabupaten, serta keterlibatan semua pihak, kita optimistis menuju zero stunting,” katanya.
Rakor TPPS Triwulan III juga menjadi ajang evaluasi program hingga September 2025 serta penyusunan strategi percepatan menjelang akhir tahun.
