Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyusun desain pengembangan kota Tanjungpandan yang modern dan terintegrasi melalui program Integrated City Planning (ICP).
"Saat ini masih dalam proses desain belum selesai, selama lima bulan kami masih terus berdiskusi, sisi-sisi mana yang akan memberikan dampak dan di sisi mana yang kelihatan memang masih tumpang tindih," kata Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat di Tanjungpandan, Kamis.
Menurut dia, program Integrated City Planning (ICP) ini bertujuan agar penataan kota dan permukiman di daerah itu menjadi tertata lebih layak dan berwawasan masa depan.
Ia mengatakan, ICP merupakan suatu konsep perencanaan kota yang menyatukan semua aspek pembangunan agar lebih efisien, berkelanjutan, dan terarah.
"Kami telah menyusun desain pengembangan kawasan kota Tanjungpandan seluas kurang lebih 200 hektar, inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk membangun kota yang lebih modern, cerdas, hijau, dan pemberdayaan lain," ujarnya.
Dirinya berharap, penataan kota yang modern dan terintegrasi ini akan menjadikan Tanjungpandan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Belitung.
Hal ini juga untuk mendukung Belitung sebagai destinasi pariwisata nasional dan internasional.
"Kawasan ini dirancang bukan sekedar proyek jangka pendek, melainkan sebagai blue print atau acuan utama. Jadi nanti ke depan siapapun yang menjadi pemimpin di Belitung, ini adalah blue print dan kompas, jadi nanti seluruh tata kota semuanya ditata dan gambarnya sudah jelas," katanya.
Ia menyebutkan, titik lokasi yang menjadi sasaran dari program ICP akan dimulai dari titik nol kilometer Pulau Belitung, kawasan Bundaran Satam, hingga pantai wisata Tanjungpendam.
Kawasan itu, lanjut dia, akan ditata dengan semenarik mungkin dan modern.
"Keren pokoknya dan cakep, menandakan kota smart dan kota hijau. Jadi saat ini masih proses desain kami masih terus berdiskusi sudah lima bulan kami berdiskusi," ujarnya.
