Koba (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menemukan penyakit antraks menyerang warga daerah itu.
"Sampai sekarang kami tidak menemukan penyakit antraks yang menyerang masyarakat dan kami berharap itu tidak ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, penyakit antraks bersumber dari bakteri Bacillus Anthracis pada hewan sapi dan kemudian bisa ditularkan kepada manusia.
"Dan yang pasti penyakit antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia, penularannya tetap dari hewan sapi ke manusia," ujarnya.
Ia menjelaskan, penularan antraks dari ternak ke manusia dapat melalui tiga cara yakni melalui kulit, oral (pencernaan), dan pernapasan. Penularan melalui kulit bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan spora bakteri antraks yang melekat pada kulit, daging, tulang, atau darah hewan ternak yang sakit.
"Tetapi sampai sekarang kami belum menerima data baik dari dokter hewan terkait ternak yang terkena bakteri membawa antraks dan manusia yang terkena antraks," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya terus melakukan pola preventif dalam upaya mengantisipasi berkembangnya penyakit yang membahayakan tersebut dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kesehatan hewan.
"Sapi para peternak di daerah ini terus dijaga kesehatannya yang ditangi sebanyak dokter hewan di daerah ini, mudah-mudahan Bangka Tengah terbebas dari penyakit antraks," ujarnya.
Berita Terkait
Belitung Timur gencarkan pemberian obat penderita kaki gajah
3 Desember 2024 23:22
Pengobatan baru untuk serangan asma dan PPOK
30 November 2024 11:10
Dinkes Babel imbau masyarakat untuk berhenti merokok tekan penyakit jantung
29 November 2024 15:12
Dinkes Bangka Tengah antisipasi merebak penyakit malaria
25 November 2024 21:55
HAKLI Bangka Belitung pastikan aktif bantu pemda cegah penyakit
19 November 2024 16:27
Ahli IPB kemukakan proses kelelawar saat menyebarkan penyakit zoonosis
18 November 2024 10:30
Dinkes Bangka kampanyekan gerakan hidup sehat
16 November 2024 19:22
Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
13 November 2024 12:42