Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok serta mengendalikan inflasi daerah.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bangka Tengah Wahyu Nurrakhman di Koba, Senin, mengatakan operasi pasar menyediakan beras medium dan premium di bawah harga eceran tertinggi (HET), minyak goreng, gula, serta berbagai kebutuhan pokok lainnya, termasuk produk UMKM dan hortikultura.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau dan meningkatkan daya beli," katanya.
Operasi pasar melibatkan distributor, pelaku ritel, UMKM, serta kerja sama dengan Bank Indonesia. Kegiatan berlangsung di sejumlah lokasi yang mendekati permukiman warga dan disiapkan dengan area yang lebih luas dan tertata.
Wahyu menyebutkan operasi pasar murah akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga Desember 2025 sesuai jadwal yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Kegiatan serupa juga akan dijalankan menggunakan anggaran APBD jika tidak didukung pihak lain.
Kepala Disperindagkop-UKM Bangka Tengah Irwandi mengatakan operasi pasar pada November berlangsung di empat lokasi, dua di antaranya menggunakan APBD dan dua lainnya hasil kerja sama dengan Bank Indonesia.
"Pembagian lokasi dilakukan agar pelaksanaan lebih merata dan menyentuh berbagai kecamatan," ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan operasi pasar tahun depan juga telah dianggarkan dan akan disesuaikan agar tidak berdampak besar terhadap aktivitas pedagang lokal dan mendukung program Gerakan Pasar Murah (GPM) dari pemerintah pusat.
Operasi pasar murah tersebut diikuti enam distributor dengan total transaksi Rp39.698.000. Rinciannya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Rp5.850.000, MNJ Rp257.000, CV Sumber Alam Lestari Rp3.375.000, Toko Hidayad Rp4.850.000, Fiesta Rp1.038.000, dan Bulog Rp24.328.000.
