Pangkalpinang (ANTARA) - Kanwil Kementerian Hukum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi pendaftaran merek kolektif Keripik Gedebong Pisang produk Koperasi Desa Merah Putih (KMP) Desa Karya Makmur Kabupaten Bangka, agar .
"Kami berkomitmen mempercepat fasilitasi pendaftaran merek kolektif bagi KMP," kata Kepala Kanwil Kemenkum Kepulauan Babel Johan Manurung di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menegaskan pendampingan pendaftaran Merek Kolektif merupakan bagian dari upaya Kantor Wilayah dalam mendorong pelaku usaha di daerah agar semakin sadar akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual.
"Dengan perlindungan hukum yang memadai, diharapkan produk-produk lokal desa dapat berkembang, berdaya saing dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," katanya.
Ia menyatakan kegiatan pendampingan ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi dan inventarisasi produk unggulan yang dilakukan beberapa minggu sebelumnya. Dari hasil inventarisasi dan koordinasi tersebut diketahui bahwa Desa Karya Makmur memiliki produk unggulan berupa Keripik Gedebong Pisang yang memiliki keunikan tersendiri.
"Keripik ini memiliki keunikan karena berbahan baku gedebong (batang) pisang, sehingga berpotensi menjadi identitas khas produk lokal desa ini," katanya.
Kepala Desa Karya Makmur, Barwi Arkoni menyampaikan apresiasi atas dukungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dalam mendorong pendaftaran merek kolektif produk unggulan desa.
"Dengan didaftarkan merek kolektif Keripik Gedebong Pisang UP2K Maju Bersama ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa sekaligus memberikan legalitas dan identitas resmi bagi produk khas Desa Karya Makmur," katanya.
Ketua KMP Desa Karya Makmur, Bean Saputra menyampaikan pendaftaran merek kolektif ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan koperasi desa secara optimal serta meningkatkan nilai jual produk dalam menghadapi persaingan pasar.
"Kita berharap produk khas desa ini memperoleh perlindungan hukum atas identitas produk lokal sekaligus membuka peluang pemasaran yang lebih luas," katanya.
