Jakarta (Antara Babel) - Di abad milenium saat ini, serangan
jantung atau penyakit stroke yang diakibatkan oleh tingginya kandungan
kolesterol LDL (Low Densisty Lipoprotein), tidak saja dimonopoli oleh
masyarakat usia senja. Kini para profesional muda pun rentan mengidap
stroke atau serangan jantung hingga menyebabkan kematian.
Karenanya,
penting deteksi dini melalui skema mencatat kadar kolesterol setelah
melakukan general check up atau rutin memeriksakan kadar kolesterol
dalam tubuh dinilai langkah utama guna mencegah hal yang tidak
diinginkan.
Pentingnya mencatat kadar
kolesterol tubuh setiap tiga hingga enam bulan disampaikan Dr. Emanoel
Oepangat, MD, FIHA., Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Siloam
TB Simatupang dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu.
"Mencatat
dan menyimpan hasil pemeriksaan kadar kolesterol yang kita miliki itu
penting sekali," katanya dalam Seminar 'Gaya Hidup Bebas Kolesterol dan
Penyakit Jantung" di Jakarta.
Pertama,
berfungsi sebagai deteksi dini. Kedua, sebagai acuan bagaimana
merencanakan melakukan pola hidup sehat dengan gizi seimbang.
Jika
dalam pemeriksaan diketahui kolesterol dalam batas normal, yaitu
misalnya pada angka 180, namun harus diwaspadai jika LDL nya pada nilai
160. Karena itu batas resiko terkena stroke atau serangan jantung.
"Karenanya,
saya tegaskan, catat hasil pemeriksaan kadar kolesterol agar kita bisa
merancang pola gizi seimbang. Saat ini melalui gaya hidup tidak teratur,
generasi muda lebih dominan terkena stroke atau penyakit jantung, "
papar Emanoel.
Pada kesempatan yang sama,
penerapan pola gizi seimbang guna menghindari stroke dan penyakit
jantung, juga disampaikan ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof.
Hardiansyah , MS, PhD. Ia mengingatkan pentingnya asupan serat,
konsumsi buah dan mengatur pola konsumsi makanan.
"Kolesterol itu diproduksi dan diperlukan oleh tubuh kita. Yang membedakan adalah kadarnya," ujarnya.
Menurutnya,
untuk mencegah naiknya kadar kolesterol LDL, maka patut diperhatikan
dalam konsumsi makanan. Yaitu terapkan dalam satu piring itu dua bagian.
Satu bagian adalah sayuran yang memiliki kadar serat tinggi dan buah
buahan. Satu bagian lagi adalah karbohidrat, misalnya nasi dan lauk
pauk, yaitu ikan dan tempe.
Umumnya kolesterol
adalah bagian dari lemak tubuh yang berbentuk seperti lilin yang
dibentuk dalam hati dan beberapa sel lain dalam tubuh.
Zat
ini juga terdapat di dalam beberapa makanan seperti susu, minyak,
daging, telur dan makanan hewani lainnya. Dinding sel membutuhkan zat
ini untuk memproduksi vitamin D, hormon dan asam empedu yang dapat
membantu mengolah lemak dalam tubuh.
Tetapi
dalam tubuh, kolesterol hanya dibutuhkan dalam kadar tertentu saja. Jika
kandungannya terlalu berlebih akan mengakibatkan penyakit lain seperti
jantung maupun stroke.