Muntok, 21/10 (antarababel.com) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung berharap seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang lebih tanggap lingkungan setelah mereka menjalani pembelajaran langsung di lapangan yang sudah dilakukannya di daerah itu.
"Para mahasiswa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki strata sosial tinggi, kami harapkan mereka mampu menjadi salah satu motor penggerak masyarakat dalam sektor kesehatan, jangan hanya melulu belajar di belakang meja," ujar Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Bangka Barat Abdullah Aidit di Muntok, Senin.
Hal ini disampaiakan Abdulllah Aidid didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten bangka Baat Andri Nurtito, pada kegiatan pelepasan 100 orang mahasiswa Stikes Abdi Nusa Pangkalpinang yang dilaksanakan di Gedung Diklat pada Senin siang, pelepasan ini dilakukan setelah para mahasiswa itu melaksanakan Studi Pengalaman Belajar Lapangan di Kabupaten Bangka Barat.
Pada kesempatan itu, Abdullah mengatakan tantangan pembangunan kesehatan yang dihadapi masa kini dan masa mendatang semakin berat dan kompleks, hal ini banyak dipengaruhi dengan adanya transisi epidemiologis yang menimbulkan beban ganda terhadap sistem kesehatan.
Untuk mengatasi kendala pembangunan kesehatan, kata dia, pemerintah telah menyusun strategi utama yaitu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
"Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan sistem surveilance, monitoring dan informasi kesehatan, meningkatkan pembiayaan kesehatan dan meningkatkan kualitas lingkungan," kata dia.
Menurut dia, mahasiswa sebagai salah satu kelompok masyarakat berstrata sosial tinggi merupakan salah satu aset yang diharapkan mampu menggerakkan masyarakat di sekitarnya agar kualitas kesehatan semakin meningkat.
"Untuk yang berasal dari Kabupaten bangka Barat, kami harapkan mereka mampu mendukung upaya pemerintah daerah setempat, terutama dalam sektor kesehatan, untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera," kata dia.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama itu, kata dia, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, namun sangat dibutuhkan kelompok penggerak masyarakat agar masyarakat mampu untuk aktif bergerak dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ia mengharapkan, ke depan para mahasisa kesehatan itu tidak hanya mengutamakan atau mengejar pendidikan formal di bangku kuliah, namun mereka juga bisa memberikan apa yang sudah dipelajarinya kepada masyarakat di sekitarnya.
"Turun ke lapangan langsung, ilmu itu untuk dibagikan kepada masyarakat, bukan untuk diri sendiri, dengan begitu kami harapkan ke dpean masyarakat Bangka Barat semakin meningkat kulaitas kesehatannya," kata dia.