Jakarta (Antara Babel) - Jelang bulan Ramadhan 1438 H, Presiden Direktur
Center of Banking Crisis (CBC), Ahmad Deni Daruri menggelar acara wisuda
para penghafal Al-Quran 30 juz yang merupakan rangkaian penutup dari
program Tahajjud Murojaah.
Tahajjud Murojaah adalah program
menguatkan hafalan Al-Quran 30 juz dalam shalat tahajjud yang merupakan
bagian dari gerakan Indonesia Murojaah yang digulirkannya bersama KH
Deden Muhammad Makhyaruddin, hafizh dan mufassir muda peraih juara 1
perlombaan tahfizh 30 juz dan tafsirnya tingkat dunia di Maroko sejak
tujuh bulan yang lalu, kata Deni dalam acara Wisuda Tahajjud Muroja'ah
angkatan I di Mesjid An Nahl, Tangerang Selatan, Bangten, Sabtu
(20/5/2017).
Hal ini, kata Deni, akan memberikan pengawalan
terhadap hafalan para penghafal Al-Quran Indonesia agar tetap terjaga
dan semakin berkualitas seiring dengan merebaknya trand tahfizh setelah 5
tahun terakhir ini. Karena bagian terpenting dari lahirnya penghafal
Al-Qur'an untuk kemakmuran suatu negeri adalah ketika hafalan tersehut
terpelihara dengan selalu melakukan murojaah (mengulang hafalan).
"Gerakan
Indonesia Muroja'a (GIM) diperuntukan buat para para penghafal
Al-Quran. Khususnya yang sudah hafal 30 juz. Di mana, Muroja'ah berarti
mengulang," ujar Deni dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu.
Di
sela kesibukannya sebagai pengamat perbankan, Deni tak pernah
melupakan Al Qur'an. Apalagi menjelang datangnya Bulan Ramadhan ini.
Menurut
Deni, ilmu dalam Al-Quran itu sangat luas, dalam dan luar biasa. Sangat
beruntung bagi yang sudah hapal bahkan mampu tafsir. Namun, ilmu itu
mudah hilang bila tak diterapkan atau dipelajari kembali.
"Ada
seribuan lebih penghafal Al-Quran 30 juz setiap tahun. Namun yang
bertahan hafalannya hanya 0,3 persen atau tiga orang saja. Ini kan
miris. Padahal, ilmu-ilmu dalam Al-Quran itu luar biasa dahsyat,"
katanya.
"Meski sudah hafal Quran, tapi tidak pernah dipelajari
atau diulang-ulang, ya akhirnya lupa. Lupa didiamkan akhirnya
benar-benar hilang ilmunya," ungkap Deni.
Tahap awal, Gerakan
Indonesia Muraja'ah (GIM) ini tersebar melalui mulut ke mulut. Pada
Agustus 2016, program Tahajjud Murojaah dibuka, ratusan orang yang
mendaftar. Namun hanya 72 orang terpilih.
Setelah tujuh bulan
digembleng di Masjid An Nahl, para santri itu dinyatakan lulus. Hanya
saja, dari 72 wisudawan terdapat 9 santri yang masuk kategori istimewa.
Lantaran bisa menghapal Al-Quran sebanyak 30 juz. Dan, Muhammad adalah
wisudawan terbaik yang termuda, baru 11 tahun. "Karena sembilan
penghafal Al-Quran itu memang luar biasa, maka dberikan hadiah berupa
umroh gratis," kata Deni.
Berita Terkait
Hadiri Maulid Nabi dan Khataman Quran di Desa Tepus, Wabup Debby: Tumbuhkan Generasi Qurani
23 September 2024 09:08
Kemenag terjemahkan Al Quran ke empat bahasa daerah tahun ini
15 Agustus 2024 14:42
Pemkab Bangka Barat tingkatkan kualitas guru TPA
29 Juni 2024 19:33
Hercules TNI pengangkut Al-Quran 270 kilogram tiba di Timika
3 Juni 2024 09:01
Wapres Ma'ruf: Fatwa MUI harus berpedoman Al-Quran
29 Mei 2024 20:02
BKPRMI Bangka bantu pemerintah entaskan buta huruf Al Quran
26 Mei 2024 20:15
Mau hapus tato gratis? Hafalin dulu sejumlah ayat Al-Quran!
15 Mei 2024 10:24
Pegawai Dinpanpertan Bangka khatam Al Quran 86 kali
17 April 2024 19:05