Kendari (Antara Babel) - Duta Besar RI untuk Qatar M. Basri Sidehabi
mengatakan dari sekira 43.000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja
di Qatar didominasi atau mencapai 75 persen bekerja sebagai pembantu
rumah tangga (PRT) dengan pendidikan yang rata-rata masih minim.
"Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke depan diharapkan tingkat
pendidikan sudah lebih baik lagi dengan harapan tidak ada lagi tenaga
kerja yang menjadi korban bulan-bulanan dari majikannya," katanya dalam
Diskusi Publik oleh Supomo Centre di Kendari, Sulawesi Tenggara,
Kamis.
Qatar yang berpenduduk sekira 2,6 juta jiwa, menurut
purnawirawan perwira tinggi bintang tiga TNI Angkatan Udara itu, hingga
kini masih membutuhkan tenaga kerja terlatih, seperti di bidang medis.
Oleh
karena itu, menurut dia, Sulawesi Tenggara yang memiliki perawat
kesehatan terlatih berpeluang untuk menjadi pekerja berpenghasilan jauh
lebih tinggi dibanding PRT di negara Asia maupun di Eropa.
Namun, ia mengemukakan, para calon tenaga kerja ke Qatar harus
menguasai bahasa asing, khususnya Inggris, selain bahasa Arab.
Ia mengatakan, Qatar sebagai salah satu negara terkaya di dunia
karena sumber daya alamnya, khususnya minyak dan gas, termasuk memiliki
pendapatan per kapita tinggi.
"Saya mau sampaikan bahwa anak yang baru lahir saja di Qatar
sudah di gaji negaranya sebesar Rp150 juta per jiwa, mulai dari anak
pertama yang lahir hingga anak ke empat," demikian M. Basri Sidehabi.
Dubes Sidehabi: WNI di Qatar Didominasi PRT
Kamis, 19 Oktober 2017 22:45 WIB
Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke depan diharapkan tingkat pendidikan sudah lebih baik ...