Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan sistem resi gudang perikanan untuk membantu nelayan dalam mengembangkan usaha penangkapan ikan dan kesejahteraan keluarganya.
"Kami sudah mempersiapkan sistem resi untuk gudang pendingin ikan di Desa Kurau dan Celagen, sebagai upaya menjaga stok dan stabilitas harga ikan di pasaran," kata Sekretaris DKP Kepulauan Babel Fadli di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan pada akhir 2017 pemerintah provinsi akan membangun dua "cold storage" atau gudang pendingin ikan di Desa Kurau Kabupaten Bangka Tengah dan Pulau Celagen Kabupaten Bangka Selatan, dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan tradisional di daerah ini.
"Mudah-mudahan pada awal 2018 pembangunan gudang pendingin ikan selesai dan sistem resi ini diterapkan sehingga saat hasil tangkapan ikan nelayan berlimpah, mereka tidak perlu lagi menjual dengan harga murah," ujarnya.
Fadli mengatakan sistem resi dan pembangunan gudang pendingin ikan ini sangat penting dalam menjaga stok dan harga ikan di pasaran. Pada saat hasil tangkapan ikan berlimpah maka ikan tersebut disimpan di gudang pendingin skala besar itu.
Pada saat hasil tangkapan ikan nelayan berkurang dan harga melambung tinggi, maka ikan yang disimpan di gudang tersebut akan dikeluarkan agar harga tetap murah dan terjangkau masyarakat kurang mampu.
Tidak hanya itu, dengan adanya sistem resi gudang ini maka nelayan tidak perlu lagi meminjam modal melaut ke tengkulak yang selama ini merugikan nelayan tradisional.
"Kita akan bekerja sama dengan perbankan untuk menjamin dan memberikan pinjaman modal usaha penangkapan ikan nelayan tradisional," ujarnya.
Ia berharap masyarakat khususnya nelayan mendukung sistem resi gudang ini, karena tanpa dukungan masyarakat rencana ini akan sulit direalisasikan," ujarnya.