Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji jurus jitu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dalam bidang pariwisata.
Menpar menilai Gubernur Babel mempunyai komitmen kuat dalam membangun pariwisata. Bahkan Bangka Belitung kini mempunyai ikon pariwisata baru, yaitu Jembatan EMAS yang megah dan canggih, demikian keterangan tertulis yang diterima Antaranews Babel di Pangkalpinang, Jumat (5/1) malam.
"Tugas pemimpin itu menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya. Jadi sangat mudah menentukan daerah tersebut punya komitmen membangun pariwisata atau tidak," kata Arief Yahya.
Pujian Menpar kepada para pemimpin yang peduli pariwisata ini terlihat dalam salah satu postingannya di Instagram. Menpar menyoroti komitmen kepala daerah dalam membangun pariwisata. Dukungan penuh seluruh stakeholder dinilai akan memberikan akselerasi yang luar biasa pada pariwisata Indonesia.
Komitmen gubernur, bupati, dan wali kota dinilai membawa dampak 50 persen bagi kesuksesan daerah dalam membangun sektor pariwisata.
Setahun terakhir ini Jembatan EMAS memang menjadi ikon baru pariwisata Bangka Belitung. Jembatan sepanjang 700 meter itu dibangun dengan dana APBD serta donatur dengan total investasi lebih dari Rp400 miliar. Tidak ada menggunakan dana APBN. Jembatan EMAS yang dibangun gubernur sebelumnya kemudian dipercantik Erzaldi dengan LED malam hari dan event-event pariwisata.
"Jembatan EMAS adalah bukti konkret komitmen Provinsi Bangka Belitung. Komitmennya kuat. Bukan saja membangun insfrastruktur berupa jembatan, tetapi menjadikan jembatan itu ikon pariwisata yang luar biasa," ujar Arief Yahya.
Mendapat pujian dari Menpar, Gubernur Erzaldi Rosman mengaku bangga. Menurut Erzaldi, apresiasi Menpar itu sangat berharga dan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat Babel untuk terus membangun pariwisatanya.
Selama ini, kata Erzaldi, pihak swasta dan masyarakat secara perseorangan atau berkelompok telah ikut berperan dalam memasarkan destinasi dan membangun brand.
Sejak dulu selalu tumbuh ide untuk melakukan re-branding destinasi wisata. Misalnya untuk destinasi baru, maka beberapa praktisi, pemerhati dan institusi pariwisata mencoba menawarkan slogan branding yang baru.
"Saya meminta kepada seluruh masyarakat Bangka Belitung untuk ikut memasarkan pariwisata Babel, minimal melalui foto selfie dan upload ke media sosial," ujarnya.