Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan upaya pemberantasan penyeludupan narkoba di jalur laut, guna mengurangi peredaran barang haram di daerah itu.
"Kita memfokuskan pengawasan di pelabuhan resmi dan tikus, karena celah masuknya narkoba cukup banyak sekali, terutama melalui pintu masuk jalur laut," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Kepulauan Babel Nur Wisnanto di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang banyak memiliki pelabuhan resmi dan tikus, pulau-pulau kecil, sehingga potensi masuknya barang haram itu cukup tinggi.
Selain itu, perairan laut Bangka Belitung masuk dalam wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), sehingga potensi masuk narkoba dari negara lainnya tinggi.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri untuk memberantas narkoba ini. Oleh karena itu, BNNP bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Polri dan masyarakat dalam pemberantasan barang haram ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini pengawasan lebih difokuskan di muatan kapal kargo, kapal nelayan di pelabuhan resmi dan tikus.
"Saat ini pengedar menggunakan berbagai cara untuk memasarkan narkoba kepada masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya melalui penindakan dan peningkatan sumber daya manusia masyarakat agar bisa berperan aktif memerangi narkoba ini.
"Saat ini penyalahgunaan narkoba sudah cukup mengkuatirkan, karena pengguna barang haram ini tidak hanya digunakan orang dewasa tetapi sudah merambah anak di bawah umur yang merupakan generasi penerus bangsa ini," katanya.