Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo hari ini melantik Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) untuk menggantikan Laksamana TNI Ade Supandi, yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Juni.
Melalui Keputusan Presiden No.44 TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat Dalam Golongan Perwira Tinggi TNI, Presiden menaikkan pangkatnya menjadi Laksamana.
Sebelum penunjukan pemimpin matra bermotto Jalesveva Jayamahe, ada lima nama yang dianggap sebagai calon kuat pengganti Ade Supandi, yakni Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan Ashaf, Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya TNI Arie Soedewo, Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Letnan jenderal TNI (Mar) RM Trusono.
Namun akhirnya Siwi yang terpilih. Perwira yang lahir di Kota Cimahi pada 14 Mei 1962 itu merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-30 tahun 1985.
Sebelumnya dia menempati beberapa jabatan strategis, termasuk menjabat sebagai Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada RI Wilayah Timur tahun 2011, Wakil Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Waasrena Kasal) tahun 2012.
Tahun 2013 Siwi menjabat sebagai Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Timur, lalu menjadi Panglima Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) pada 2016 dan Asrenum Panglima TNI pada tahun yang sama. Sebelum dilantik menjadi KSAL, dia menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI sejak 2017.
Berbagai pendidikan militer telah dia tempuh selain di AAL, termasuk Sus Paja (1985), Tar P-4 PP. 45 Jam (1986), Dik Cawak Van Spyck (1987), Ops School (1987), Diklapa-I/SBA Angkatan ke-5 (1992), Diklapa-II/Koum Angkatan-9 (1996), Seskoal Angkatan-36 (1999), Sesko TNI Angkatan-35 (2008), dan Lemhannas RI (PPSA) Angkatan-19 (2013).
Selain pendidikan militer, dia mengikuti pendidikan umum, termasuk yang memberinya gelar sarjana ekonomi pada 2013 dan gelar master manajemen sumber daya SDM (2016).
Atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, berbagai tanda jasa bintang dan satya lencana diperoleh antara lain Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Jalasena Nararya, Satya Lencana VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya Lencana Kesetiaan XXIV.
Suami Manik Pujianti itu juga sudah meraih berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Kesetiaan XXXII, Satya Lencana Dwidya Sistha, Satya Lencana Kebaktian Sosial, Satya Lencana Wira Karya, Satya Lencana Wira Dharma (perbatasan), Satya Lencana Wira Nusa, Satya Lencana Komandan KRI, Satya Lencana Dharma Nusa dan Satya Lencana Dharma Samudera.
Strategis
Jabatan KSAL strategis bukan hanya setelah Presiden Jokowi berencana menambah kekuatan Poros Maritim dan membangun Tol Laut, namun juga mengingat dua pertiga luas negara Indonesia merupakan lautan.
Peran KSAL akan krusial dalam membina TNI AL menjaga kedaulatan wilayah laut serta mencegah pencurian kekayaan laut NKRI serta mengelola alat utama sistem persenjataan untuk mendukung kedua upaya tersebut.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menilai Laksamana TNI Siwi Sukma Adji sebagai sosok perwira tinggi yang memiliki kapabilitas dan komitmen tinggi terhadap integritas dan kinerja organisasi TNI AL.
"Sepanjang karier memiliki catatan yang baik sesuai prestasi satuan dimana bertugas," katanya.
Perempuan yang biasa disapa Nuning ini mengatakan Laksamana Siwi meniti karier mulai dari geladak kapal-kapal perang di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur sebelum menjadi komandan beberapa kapal kombatan hingga kapal tipe perusak.
"Beberapa misi operasi laut baik secara gabungan bersama satuan TNI AD dan TNI AU maupun operasi bersama dengan AL beberapa negara telah dialami dan dituntaskan dengan baik," ujar Nuning.
Selama bertugas, menurut dia, Siwi dikenal sebagai senior pengayom perwira junior yang memiliki pandangan moderat.
Dia berharap selama memimpin KSAL yang baru fokus menyiapkan SDM, menumbuhkan perwira TNI AL dengan profesionalisme tinggi setara dengan Angkatan Laut negara-negara maju.
Menurut dia, situasi kawasan dan dinamika lingkungan strategis juga menuntut KSAL baru lebih berkonsentrasi menjabarkan visi Presiden menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, utamanya mewujudkan pertahanan maritim yang handal.
Selaras dengan kebijakan Panglima TNI untuk mengembangkan kekuatan TNI AL di wilayah Timur Indonesia, maka sebagian kekuatan pokok armada AL akan segera digeser ke Papua.
Konsep relokasi kekuatan TNI AL selain ditujukan untuk meningkatkan stabilitas keamanan juga diyakini mampu membuka akses daerah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi. Apalagi sejarah di Indonesia menunjukkan pembentukan tangsi militer berperan membangkitkan kemajuan kota-kota yang baru.
"Dengan demikian, keberadaan TNI AL di manapun bertugas dapat membawa manfaat bagi masyarakat di daerah-daerah seluruh tanah air Indonesia," tutur Nuning.
Dan yang tak kalah penting, dia mengatakan, proses Wanjak Jabatan dalam tubuh TNI AL harus lebih obyektif, tidak lagi didominasi faktor "suka dan tidak suka" maupun kesamaan angkatan di AAL, agar ke depan para perwira terbaik dan mumpuni mendapat kesempatan turut menjadikan TNI AL sebagai Angkatan Laut kelas dunia.