Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sugianto menyatakan pendataan pekerja dan transmigrasi di daerah itu masih sulit dilakukan karena lemahnya koordinasi antardaerah.
"Permasalahan ketenagakerjaan dan transmigrasi sekarang ini adalah data yang masuk belum sesuai yang diharapkan dan koordinasi antardaerah yang juga masih sangat lemah," ujarnya di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, pendataan ketenagakerjaan dan transmigrasi sangat penting untuk memudahkan pengelolaan para transmigran dan tenaga kerja yang ada.
"Tidak adanya laporan dari instansi baik swasta maupun pemerintah terkait data tenaga kerja yang ada disinyalir menjadi pemicu tidak adanya data pasti di Dinas," ujarnya.
Ia mengharapkan adanya kerja sama atau MoU dengan desa atau kecamatan terkait masalah itu dapat mewujudkan sinergitas dan konektivitas pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang mandiri, maju, berkeadilan serta berdaya saing tinggi.
"Satukan gerak dan langkah menuju pembangunan kerja yang berkualitas. Konsep kerja tidak boleh terkotak-kotak dan maju serta melakukan perbandingan dengan provinsi lain," ujarnya.
Ia mengatakan, Provinsi Babel sekarang ini menjadi salah satu tujuan bagi usia produktif untuk mencari pekerjaan.
"Banyak proyek dan orang yang datang ke Bangka Belitung sekitar 500 sampai 1.000 orang datang ke Babel baik formal maupun informal," katanya.
Ke depannya, lanjut Sugianto, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) demi menyiapkan tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan dan usaha kerja.
"Di Babel ini tidak sama dengan daerah di Jawa dan belum bisa bersaing. Dengan adanya Balai Latihan Kerja kita bisa menyiapkan tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan dan usaha kerja di provinsi," ungkapnya.