Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor, Jawa Barat pada Jumat.
Kedatangan Scott Morrison disambut dengan upacara resmi kenegaraan yang disertai dengan dentuman meriam sebanyak 19 kali mulai pukul 14.30 WIB dan lagu kebangsaan kedua negara.
Sejumlah murid sekolah dasar yang mengenakan busana tradisional ikut melambaikan bendara kecil Merah Putih dan Australia untuk menyambut PM Morrison dan rombongan.
PM Morrison juga sempat melakukan "tos" dengan para siswa tersebut saat tiba di Istana Bogor.
Setelah penyambutan resmi, PM Morrison menuliskan nama di buku tamu dan berbincang kecil dengan Presiden Jokowi di beranda belakang Istana Bogor.
Selanjutnya PM Morrison dan rombongan melakukan pertemuan bilateral dengan para menteri Kabinet Kerja antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator
bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekrataris Kabinet Pramono Anung.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan pernyataan pers bersama, penanaman pohon di halaman belakang Istana Bogor serta santap bersama di restoran Grand Garden Kebun Raya Bogor.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan pembahasan kedua kepala negara antara lain adalah mengenai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA).
"Salah satu yang akan dibahas masih dalam konteks bagaimana menyelesaikan negosiasi Indonesia-Australia Comperehensive Economics Partnership Agreement, tetapi sebagian besar sudah selesai. Kunjungan ke Indonesia, memiliki makna penting komitmen Australia untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia, sampai hari ini kita masih melakukan negosiasi yang non IA-CEPA," kata Menlu Retno pada Kamis (30/8).
Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi PM Morrison setelah resmi menjabat sebagai PM Australia pada Jumat (24/8) setelah pendahulunya Malcolm Turnbull mengundurkan diri dari parlemen. Turnbull menolak ikut dalam rapat internal perebutan kepemimpinan (leadership spill) anggota parlemen Partai Liberal di Canberra.
Scott Morrison tadinya adalah Menteri Keuangan pada pemerintahan Turnbull dan Menteri Imigrasi dan Keamanan Perbatasan di era PM Tony Abbott.
PM Morrison mengalahkan mantan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Bishop lalu memilih mundur dari jabatannya, tetapi tetap berada di parlemen (backbencher atau anggota parlemen yang tidak menjabat).
Menteri Luar Negeri Julie Bishop digantikan oleh Marise Payne yang sebelumnya menteri pertahanan.
Scott Morrison, dikenal memiliki pandangan lebih kanan dari pendahulunya dan banyak dikritik karena kebijakannya yang keras dalam menangani pengungsi dan pencari suaka di negeri kanguru tersebut atau dikenal dengan sebutan "stop the boat".
PM Morrison juga mengembalikan Peter Dutton sebagai menteri dalam negeri, tetapi kewenangan dalam imigrasi dan kewarganegaraan dipisahkan dan dijadikan kementerian sendiri di bawah David Coleman, mantan Asisten Menteri Keuangan.
Berita Terkait
Jokowi: Saya serahkan seutuhnya cita-cita besar bangsa kepada Prabowo
20 Oktober 2024 16:30
Jokowi respects high public approval to his decade-long presidency
5 Oktober 2024 23:57
Ajudan unggah video tribute Jokowi selama menjabat sebagai presiden
14 September 2024 20:52
Jokowi naikkan tunjangan insentif anggota KPU sebesar 50 persen
20 Agustus 2024 10:33
Presiden Jokowi minta kepala daerah selesaikan urusan anggaran untuk pilkada
13 Agustus 2024 12:35
Presiden tegaskan IKN berkonsep kota hutan bukan kota beton
13 Agustus 2024 12:26
Presiden Jokowi: Ada kabupaten anggarannya besar, tapi program tidak jelas
13 Agustus 2024 11:54
Presiden Jokowi berkantor di IKN Senin besok
28 Juli 2024 11:59