Jakarta (Antaranews Babel) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan dirinya melanjutkan tradisi diplomasi dan memperjuangkan Islam dalam pertemuan sidang ke-43 Majelis Tertinggi Rabithah Al Alam Al Islami (Liga Islam Dunia).
"Alhamdulillah saya hadir untuk melanjutkan tradisi diplomasi dan memperjuangkan kepentingan umat Islam," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Senin.
Saat ini Hidayat Murwahid bersama 65 ulama dunia dari negara-negara anggota OKI dan negara lainnya seperti Bosnia Herzegovina berkumpul di Mekkah, Arab Saudi, untuk mengikuti Sidang ke-43 Majelis Tertinggi Rabithah Al Alam Al Islami (Liga Islam Dunia).
Lebih lanjut Hidayat Nur Wahid menyatakan tradisi diplomasi dan perjuangan demi kepentingan umat Islam merupakan langkah yang dirintis tokoh pendiri bangsa seperti Agus Salim dan Mohamad Natsir, dan dilanjutkan oleh presiden ketiga Indonesia, Prof. B.J. Habibie.
Pendiri bangsa itu disebut tambahnya telah berkontribusi membangun kerja sama dengan dunia Islam.
Para ulama yang hadir mencakup Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Abdurrahman bin Abdul Aziz As Sudais, Pimpinan Umum Perhimpunan Ulama Besar Arab Saudi Fahd bin Sa'ad Al Majid dan Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid saat ini merupakan satu-satunya ulama dari Indonesia yang tercatat sebagai anggota Majelis Tertinggi Liga Islam Dunia. Bahkan, status keanggotaan dirinya diperpanjang untuk periode lima tahun mendatang.
Ulama atau tokoh Indonesia yang sebelumnya tercatat sebagai anggota Majelis Tertinggi adalah Mohammad Natsir, Prof. Rasyid dan Prof. B.J. Habibie.
Hidayat Nur Wahid menyatakan tradisi diplomasi dan perjuangan demi kepentingan umat Islam merupakan langkah yang dirintis tokoh pendiri bangsa seperti Agus Salim dan Mohamad Natsir, dan dilanjutkan oleh presiden ketiga Indonesia, Prof. B.J. Habibie.
"Posisi Indonesia selaku negeri muslim terbesar di dunia sangat dinantikan peran kongkretnya,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Darussalam Gontor tersebut.
Dipimpin oleh Mufti Kerajaan Arab Saudi Dr. Abdul Aziz bin Abdullah Al Syaikh dan Sekretaris Jenderal Liga Islam Dunia Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al Isa, sidang itu membahas berbagai permasalahan dunia Islam kontemporer.
Terkait masalah yang ada, peserta termasuk Hidayat Nur Wahid memberi pandangan dan solusi untuk kejayaan dan kebaikan dunia Islam.
Dia memaparkan, dunia Islam melalui Liga Muslim memiliki peluang besar untuk maju dan berjaya, selain menghadapi tantangan berat di berbagai kawasan dunia. Generasi muda muslim yang menguasai berbagai disiplin ilmu dan keterampilan teknologi harus memberikan kontribusi besar sebagai wajah baru santri global.
Hidayat Nur Wahid berharap dengan diaktifkannya Sekretariat Jenderal Liga Islam Dunia dalam berbagai forum internasional menjadi masukan bagi PBB, OKI dan lembaga dunia lainnya untuk kemudian ditindaklanjuti.
Dalam kesempatan yang sama, Imam As-Sudais memuji sumbangsih Liga Islam Dunia dalam melayani dan berkhidmat untuk agama Islam dan advokasi kaum Muslimin.
Organisasi ini disebut sudah berusaha secara maksimal memberikan solusi bagi permasalahan umat Islam di berbagai belahan bumi, seperti pengembangan SDM Muslim, mengarusutamakan Islam moderat dan penyelesaian konflik secara damai.
Berita Terkait
Waka MPR RI ajak Muhammadiyah ingatkan warga gunakan hak pilih pemilu
6 April 2023 09:40
Pemuda muslim tidak boleh tercabut dari akar sejarah bangsa
6 September 2022 09:39
MPR ingatkan ormas Islam lanjutkan kontribusi bangun peradaban
9 Agustus 2021 18:23
HNW nilai ada ketidaklaziman formalitas persetujuan RUU Ciptaker
7 Oktober 2020 22:18
Indonesia butuh UU perlindungan tokoh agama
14 September 2020 16:17
Wakil Ketua MPR menolak sanksi pidana pesantren dalam RUU Cipta Kerja
1 September 2020 13:41
Pemerintah seharusnya minta DPR hentikan bahas RUU HIP
17 Juni 2020 09:47