Pangkalpinang (Antara) - Pihak keluarga besar Dede Angraini salah satu korban tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang pada Senin (29/10) pagi sudah tidak sabar menunggu kedatangan jenazah di rumah duka di Jalan Kejaksaan 99 Ledeng Nomor 73 Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang.
Jenazah Dede Angraini sudah teridentifikasi oleh pihak DVI Mabes Polri dan hari ini dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang menggunakan pesawat Garuda GA 136 STD 10.05LT sekitar pukul 11.15 WIB.
Pantauan di lapangan, Selasa, terlihat beberapa orang kerabat dan tetangga sudah berdatangan di rumah duka menunggu kedatangan jenazah.
Berdasarkan data, sebanyak 56 orang warga Babel yang menjadi korban jatuhnya pesawat naas tersebut dan hingga hari ini sudah enam orang yang sudah teridentifikasi yaitu atas nama Karmin, Dede Angraini, Ristia Amelia, Eryanto, Vera Junita dan Hendra.
Adik Ipar korban Dede Angraini, Felayati mengatakan keluarga besar merasa sangat bersyukur jasad kakak iparnya sudah terindentifikasi dan bisa dipulangkan ke rumahnya.
"Kabar ini sangat ditunggu-tunggu keluarga besar kami dan Alhamdulillah kakak kami sudah terindentifikasi dan mendapat kabar sejak tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB. Saat ini seluruh keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah," ujarnya.
Pesawat Lion Air JT 610 type B737-Max 8 dan sesuai manifes pesawat mengangakut ratusan penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Kapten Pilot Bhavye Suneje yang membawa pesawat naas itu memiliki lebih 6.000 jam terbang, sementara Co Pilot Harvino telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
Selain Kapten Pilot dan Co Pilot, ada enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.