Muntok, Babel (Antaranews Babel) - Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat, Provonsi Kepulauan Bangka Belitung mengritisi rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Bangka dan Sumatera yang dinilai belum tepat waktu.
"Kami menyarankan untuk menunda dahulu rencana tersebut, jangan buru-buru agar masyarakat lebih siap menghadapi ketatnya persaingan usaha," kata Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat, Dafitri di Muntok, Rabu.
Hal ini dikatakan Dafitri menanggapi rencana pembangunan jembatan Bangka-Sumatera yang akan dibangun di Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan menuju Selapan, Sumatera Selatan dengan panjang jembatan sekitar 13,5 kilometer dan diperkirakan menghabiskan anggaran Rp13 triliun.
Untuk merealisasikan rencana itu, pada 2019, Pemprov Babel menganggarkan Rp1 miliar untuk kegiatan prastudi kelayakan jembatan penghubung Bangka-Sumatera, dengan kajian sosial ekonomi, teknik dan teknologi konstruksi, kajian lingkungan dan beberapa kajian lainnya yang hasilnya akan diajukan sebagai bahan pertimbangan agar bisa menjadi salah satu program strategis nasional.
Menurut Dafitri, wacana pembangunan itu terlalu buru-buru dan dinilai akan banyak merugikan masyarakat Babel, khususnya warga Kabupaten Bangka Barat.
"Selama ini transportasi laut dengan kapal feri yang menjadi penghubung Sumatera-Bangka masuknya melalui Pelabuhan Tanjungkalian Muntok, kalau jembatan Bangka-Sumatera terbangun otomatis perekonomian Bangka Barat akan semakin menurun, bahkan tertinggal," katanya.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu akan lebih baik jika anggaran pembangunan jembatan yang mencapai Rp13 triliun untuk membangun infratsruktur jalan lingkar Pulau Bangka.
Dengan adanya jalan lingkar itu diyakini akan memperkuat koneksitas antarkabupaten di Pulau Bangka sehingga perekonomian dan pembangunan semakin merata.
"Setelah perekonomian dan sosial budaya masyarakat semakin baik, baru pembangunan jembatan bisa dilakukan," katanya.