Pangkalpinang, (Antara Babel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung menyatakan jumlah angkatan kerja di daerah itu pada Februari 2014 mencapai 640.900 orang atau berkurang sebanyak 22.240 orang dibanding Februari 2013 sebesar 663.140 orang.
"Pengurangan ini terjadi karena struktur ketenagakerjaan di Babel pada bulan Februari 2014 memiliki pola yang sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Babel, Herum Fajarwati di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, Jumlah penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 17.527 orang selama periode Februari 2013 sampai Februari 2014.
"Pada Februari 2013 jumlah yang bekerja sebanyak 641.285 orang menjadi 623.758 orang pada Februari 2014 sementara jumlah pengangguran turun sebanyak 4.713 orang dari 833 orang pada Ferbuari 2013 menjadi 17.142 pada Februari 2014," katanya.
Ia mengatakan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang masuk angkatan kerja dibanding dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas.
"TPAK pada Februari 2014 mengalami penurunan sebesar 4,26 persen yaitu dari 71,1 persen pada Feberuari 2013 menjadi 66,84 persen pada Februari 2014, hal ini berati bahwa penduduk usia kerja atau penduduk berumur 15 tahun keatas di Babel yang aktif secara ekonomi sebesar 66,84 persen," katanya.
Ia mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2014 mengalami penurunan dibanding Februari 2013.
"TPT pada Februari 2014 turun sebesar 0,63 persen dari 3,30 persen pada Februari 2013 menjadi 2,67 persen pada Februari 2014, hal ini menunjukan bahwa dari 100 angkatan kerja secara rata-rata terdapat 3 orang pencari kerja baik secara aktif maupun pasif," katanya.
Ia mengatakan, struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama selama periode 2013 sampai dengan Februari 2014 memnunjukan pola perubahan yang sama dengan keadaan sebelumnya atau terjadi perubahan presentase disetiap sektor.
Sektor Primer yang terdiri dari pertanian dan pertambangan menjadi sektor ekonomi yang meberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi pada sektor pertanian yaitu sebesar 28,5 persen mengalami sedikit penurunan sebesar 1,00 persen yaitu 29,5 persen pada Februari 2013 menjadi 28,5 persen pada Februari 2104.
Sementara itu, sektor sekunder pada Februari 2014 mengalami kenaikan dibanding Februari 2013 dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebesar 1.00 persen, sedangkan sektor tersier mengalami penurunan sebesar 3,2 persen.