Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Sisriadi, menegaskan Satuan Tugas Nanggala terus beroperasi walaupun ada lagi tiga korban jiwa tentara dalam baku tembak di Nduga, Papua, hari ini.
Sisriadi, melalui pembicaraan telefon, di Jakarta, Kamis, menyatakan, Pusat Penerangan TNI tengah mengumpulkan berbagai informasi pasti tentang insiden bersenjata antara personel Satuan Tugas Nanggala dengan kelompok bersenjata setempat itu.
Sebelumnya, pada Kamis ini, tiga orang prajurit TNI personel Satuan Tugas Nanggala, dilaporkan meninggal dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata, di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yoshua Sembiring, membenarkan ada kontak tembak itu, yang menyebabkan tiga prajurit gugur.
"Memang benar ada laporan tentang kontak tembak, namun perkembangannya sejauh mana belum. Silakan hubungi kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih karena saat ini (saya) sedang berada di luar Papua," kata Sembiring.
Saat ditanya tentang laporan ada sembilan anggota kelompok bersenjata tewas dan lima pucuk senjata api yang dibawa KKB berhasil diamankan, Sembiring membenarkan. Namun, untuk lebih lengkap dia persilakan bertanya ke Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih.
Sementara itu, data yang dihimpun terungkap tiga prajurit yang gugur dalam kontak tembak itu adalah Sersan Dua Mirwariyadin, Sersan Dua Yusdin, dan Sersan Dua Siswanto.
Dalam kontak senjata tersebut dilaporkan sembilan KKB tewas dan lima pucuk senjata api berhasil disita.