Moskow (Antara Babel) - Rusia akan membalas pemberlakuan sanksi-sanksi
baru dari Amerika Serikat (AS) dan Kanada dan menyebut tindakan itu
sebagai bukti bahwa Barat kurang berminat membantu penyelesaian krisis
Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander
Lukashevich pada Sabtu (20/12) menyatakan bahwa Amerika Serikat dan
Kanada masih tidak bisa menerima hasil deklarasi bebas Krimea dan
Sevastopol.
"Saran kami kepada Washington dan Ottawa adalah
untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan semacam itu... Dan kita harus
melakukan tindakan pembalasan," tambah dia.
Presiden AS Barack
Obama pada Jumat menandatangani perintah eksekutif untuk menerapkan
pelarangan investasi baru di Krimea dan pembatasan ekspor atau impor
barang, teknologi, atau jasa dengan wilayah Ukraina yang bergabung
dengan Rusia setelah referendum Maret yang tidak mendapat pengakuan dari
Kiev dan Barat.
Pada hari yang sama Perdana Menteri Kanada
Stephen Harper mengumumkan bahwa Ottawa akan melakukan pembatasan ekspor
teknologi yang berhubungan dengan eksplorasi dan ekstraksi minyak di
laut dalam dan Kutub Utara ke Rusia.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, sanksi-sanksi itu diberlakukan sehari setelah Uni Eropa mengumumkan sanksi-sanksi terhadap Moskow terkait dengan penggabungan Krimea ke Rusia.
Washington dan sekutunya telah menerapkan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow
terkait tuduhan mengenai perannya dalam kekacauan krisis Ukraina dan
pemberlakuan sanksi-sanksi itu membuat ekonomi Rusia stagnan.
Rusia Akan Balas Sanksi AS dan Kanada
Minggu, 21 Desember 2014 12:41 WIB