Chicago (Antara Babel) - Tinjauan terhadap studi-studi berskala besar
yang melibatkan lebih dari 1,5 juta orang menunjukkan bahwa tingkat
kematian karena segala penyebab lebih tinggi pada mereka yang
sehari-hari mengonsumsi daging, khususnya daging merah dan daging
olahan.
Dalam kajian yang dipublikasikan di Journal of the American Osteopathic Association,
para dokter dari Mayo Clinic di Arizona menganalisis enam studi yang
mengevaluasi efek diet daging dan vegetarian pada tingkat kematian guna
membuat panduan pemberian layanan primer dokter berbasis bukti tentang
apakah mereka harus mencegah pasien mengonsumsi daging.
Analisis
itu merekomendasikan para dokter menasihati pasien mereka agar
membatasi konsumsi produk hewani jika memungkinkan dan makan lebih
banyak sayur dibanding daging.
"Data ini menegaskan apa yang
sudah kita tahu sejak lama--dietmu berpotensi besar membahayakan atau
menyembuhkan," kata Brookshield Laurent dari bagian ilmu kedokteran
keluarga dan klinis di New York Institute of Technology College of Osteopathic Medicine.
"Bukti
berbasis klinis ini bisa membantu para dokter dalam memberikan
konsultasi kepada pasien tentang pentingnya peran diet, yang mengarah
pada perbaikan layanan preventif, kunci pertimbangan dalam filosofi
pengobatan osteopatik," katanya di laman American Osteophatic Association.
Meski
temuan pada populasi Amerika Serikat dan Eropa agak berbeda, data-data
itu sama-sama menunjukkan kenaikan tajam tingkat kematian pada
peningkatan terkecil asupan total daging merah.
Studi tahun 2014
itu diikuti oleh lebih dari satu juta orang berusia 5,5 sampai 28 tahun
dan mencakup pengaruh konsumsi olahan daging seperti daging asap, sosis,
salami, hotdog dan ham serta daging bukan olahan seperti daging sapi,
babi dan domba.
Hasil analisis studi tahun 2014 menunjukkan hubungan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan sakit jantung iskemik.
Dalam
studi pada lebih dari 1,5 juta orang itu, para peneliti menemukan hanya
olahan daging yang secara signifikan meningkatkan risiko kematian.
Selanjutnya
kajian tahun 2003 pada 500.000 lebih peserta menunjukkan penurunan
risiko 25 persen menjadi hampir 50 persen dari kematian karena semua
sebab untuk asupan daging rendah dibandingkan dengan asupan daging lebih
tinggi.
Mereka juga menemukan peningkatan 3,6 tahun harapan
hidup pada mereka yang menjalankan diet vegetarian selama lebih dari 17
tahun dibandingkan dengan vegetarian jangka pendek.
Konsumsi Daging Bisa Tingkatkan Risiko Kematian
Jumat, 6 Mei 2016 10:10 WIB