Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintensifkan tindakan preventif proaktif kebencanaan, guna menekan dampak bencana alam selama fenomena La Nina.

"Kita selama ini hanya berfikir penanganan bencana di saat terjadi banjir, angin kencang, puting beliung, longsor dan lainnya yang menimbulkan kerugian materil, korban cukup banyak," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan dalam mengurangi resiko dan dampak bencana ini, BPBD mengubah penanganan kebencanaan ini menjadi preventif proaktif yaitu mengoptimalkan kesiapsiagaan petugas, sosialisasi kepada masyarakat, agar mereka lebih waspada dan aktif mengurangi risiko bencana seperti membersihkan sampah di saluran air, menebang pohon tinggi di halaman rumahnya dan lainnya.

"Ini salah satu upaya kita untuk mengurangi risiko dampak bencana alam ini seperti kerugian materil, korban luka-luka dan jiwa," ujarnya.

Menurut dia selama ini BPBD lebih terfokus penanganan saat terjadi bencana dan pasca bencana. Sementara kegiatan prabencana atau preventif proaktif masih kurang optimal.

"Saat ini lebih menggencarkan sosialisasi kebencanaan ini kepada masyarakat dan mensiagakan 500 personel tim reaksi cepat dalam mengurangi risiko bencana ini," katanya.

Ia menambahkan kegiatan sosialisasi kebencanaan kali ini lebih difokuskan kepada pelajar SMA, SMK dan sederajat, karena mereka lebih banyak waktu untuk menyebarluaskan informasi kebencanaan ini kepada masyarakat luas.

"Kita lebih fokus kepada pelajar dibandingkan masyarakat pekerja yang waktu kesehariannya sibuk bekerja, sehingga sosialisasi kebencanaan ini kurang tersampaikan kepada masyarakat luas," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021