Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan dua ekor sapi di daerah itu diduga suspek penyakit mulut dan Kuku (PMK).
"Sampai ini ada dua ekor sapi di Belitung yang kami nyatakan suspek PMK. Sapi tersebut sebelumnya didatangkan dari luar daerah," kata Kepala DKPP Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, dua ekor sapi tersebut saat ini sudah dipisahkan dari hewan ternak lainnya dan di tempatkan di kandang lain, sehingga gejala tersebut tidak meluas kepada hewan ternak lainnya.
"Pemilik sudah mengisolasi sapi yang suspek PMK ke kandang terpisah dari hewan ternak lain dan diberikan obat-obatan untuk menjaga kondisi kesehatan," ujarnya.
Destika menambahkan, gejala yang dialami dua ekor sapi tersebut adalah kondisi kuku melepuh serta mulut mengeluarkan lendir.
Ia menambahkan, pihaknya sudah mengambil sampel dua ekor sapi tersebut dan mengirimkan ke laboratorium di Provinsi Lampung guna memastikan apakah terpapar PMK atau tidak.
"Hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut akan diketahui beberapa hari ke depan," katanya.
Dia mengimbau, peternak dapat senantiasa menjaga kebersihan kandang guna mengantisipasi penyebaran PMK.
"Kami sudah memberikan cairan disinfektan kepada peternak untuk disemprotkan di kandang guna mengantisipasi PMK," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Sampai ini ada dua ekor sapi di Belitung yang kami nyatakan suspek PMK. Sapi tersebut sebelumnya didatangkan dari luar daerah," kata Kepala DKPP Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, dua ekor sapi tersebut saat ini sudah dipisahkan dari hewan ternak lainnya dan di tempatkan di kandang lain, sehingga gejala tersebut tidak meluas kepada hewan ternak lainnya.
"Pemilik sudah mengisolasi sapi yang suspek PMK ke kandang terpisah dari hewan ternak lain dan diberikan obat-obatan untuk menjaga kondisi kesehatan," ujarnya.
Destika menambahkan, gejala yang dialami dua ekor sapi tersebut adalah kondisi kuku melepuh serta mulut mengeluarkan lendir.
Ia menambahkan, pihaknya sudah mengambil sampel dua ekor sapi tersebut dan mengirimkan ke laboratorium di Provinsi Lampung guna memastikan apakah terpapar PMK atau tidak.
"Hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut akan diketahui beberapa hari ke depan," katanya.
Dia mengimbau, peternak dapat senantiasa menjaga kebersihan kandang guna mengantisipasi penyebaran PMK.
"Kami sudah memberikan cairan disinfektan kepada peternak untuk disemprotkan di kandang guna mengantisipasi PMK," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022