Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatur pola pasokan ayam pedaging (Broiler) sehingga populasi ayam pedaging di daerah itu tidak berlimpah.
"Kami bukan membatasi namun bagaimana mengatur pola pasokan ayam sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, hal ini dilakukan guna menindaklanjuti penurunan harga ayam di tingkat peternak daerah itu beberapa waktu lalu dari Rp26 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram nya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah bukan membatasi masuknya bibit ayam akan tetapi melakukan pengaturan sehingga populasi ayam pedaging di daerah itu tidak berlimpah.
"Karena kalau populasi berlimpah maka berimbas terhadap turunnya harga ayam baik di pasar maupun kandang," ujarnya.
Destika menambahkan, selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya musim panen yang bersamaan antara peternak ayam mandiri dan mitra perusahaan.
"Karena selama ini misalnya minggu pertama masuk 100.000 ekor bibit ayam mau tidak mau nanti panen nya pasti bersamaan sehingga stok ayam melimpah," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini melakukan manajemen pemasokan bibit ayam pedaging di daerah itu.
"Misalnya pada minggu ini masuk sekian, kemudian minggu selanjutnya masuk sekian karena hasil pertemuan antara peternak dan distributor adalah bagaimana kami (DKPP Belitung) bisa mengatur kuota mereka," ujarnya.
Dikatakan, kebutuhan ayam potong bagi masyarakat di Belitung yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan dan desa mencapai 210.000 ekor per bulan.
Dengan demikian, jumlah rata-rata kebutuhan ayam potong di Belitung berkisar sekitar 6.000-7.000 ekor per hari.
"Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah," katanya.
Ia berharap, langkah ini dapat menciptakan keseimbangan harga ayam potong di wilayah itu.
"Intinya adalah keseimbangan, kami tidak ingin harga ayam terlalu tinggi sehingga inflasi kemudian terlampau rendah menjadi deflasi. Kami ingin masyarakat mendapatkan harga ayam yang layak dan peternak dapat untung yang layak," ujarnya.