Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalokasikan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp10,81 miliar untuk mengendalikan laju inflasi pada November hingga Desember 2022.

"Alokasi DID ini difokuskan untuk meningkatkan hasil pertanian seperti cabai, padi, dan lainnya," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan dalam mendukung pengendalian inflasi pada November hingga Desember tahun ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengoptimalkan alokasi DID ini, agar lebih tepat sasaran dan bermanfaat untuk menekan inflasi di provinsi kepulauan ini.

"Kemarin saya sudah bicara dengan Sekda Provinsi Kepulauan Babel Naziato untuk mengendalikan inflasi dari bahan pokok, apa bisa tanam cabai, bawang, dan sayur mayur di lahan bekas tambang, perkarangan rumah, dan lahan-lahan telantar lainnya," katanya.

Selain itu, pihaknya telah meninjau pertanian padi milik petani di Desa Rias yang merupakan desa lumbung pangan, untuk melihat langsung perkembangan dan kendala petani dalam meningkatkan produksi beras di daerah itu.

"Saya sudah meninjau panen padi di Desa Rias dan untuk meningkatkan produktivitas padi petani, kami akan bantu dua unit traktor dengan menggunakan dana DID ini," katanya.

Menurut dia berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada September 2022, mengalami inflasi sebesar 0,80 persen (mtm) atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,17 persen (mtm).

"Kondisi membaik, kita harus meningkatkan atau mempertahankan hal baik ini. Beberapa tindakan nyata menghadapi November hingga Desember yang harus dijaga dengan baik dengan mengoptimalkan potensi-potensi pangan yang ada," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022