Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi meyakini bahwa Indonesia akan mampu bertahan dari gejolak ekonomi, termasuk dari ancaman resesi dan risiko stagflasi global, melalui sinergi, kolaborasi, dan kerja sama yang erat.

"Optimisme saya didasarkan pada kenyataan bahwa kita telah berhasil mengatasi tantangan besar dari pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Inarno dalam Capital Market Summit an Expo (CMSE) 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Ia menyadari bahwa keadaan ekonomi global saat ini dipenuhi dengan ketidakpastian, yang mana bukan hanya Indonesia yang menghadapi hal tersebut, tetapi juga banyak negara lain yang bahkan belum tentu bisa sekuat Indonesia.

Ketidakpastian global terjadi karena di tengah tantangan perjuangan untuk keluar dari pandemi COVID-19, negara-negara di seluruh dunia juga dihadapkan pada munculnya risiko baru yang jauh lebih kompleks dari sebelumnya.

Risiko tersebut muncul dari ketegangan geopolitik yang telah menyebabkan perang dan gangguan rantai pasokan, sehingga mengakibatkan lonjakan harga berbagai komoditas.

Namun, di tengah meningkatnya volatilitas pasar keuangan global dengan potensi spillover atau limpahan ke pasar keuangan domestik, kata Inarno, pemerintah tetap optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Hingga saat ini ekonomi domestik tetap terjaga dan bahkan masih tumbuh sebesar lima persen selama tiga kuartal terakhir berturut-turut," ucap dia.


Oleh karena itu, dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional, ia menegaskan OJK selalu proaktif dan kolaboratif mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga dan mendorong stabilitas ekonomi domestik.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022