Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat satu rumah warga hanyut dan jalan provinsi mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda sejumlah desa sejak Sabtu (25/2) hingga Minggu.
"Rumah warga yang hanyut akibat banjir di Desa Rite, Kecamatan Ambalawi tersebut milik seorang petani bernama Dan Manan (38)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Isyra dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Minggu.
Selain kerusakan jalan provinsi, kata dia, ada jalan desa yang terputus akibat banjir. Jalan tersebut menghubungkan Desa Sumi dengan Desa Nggelu, Kecamatan Lambu.
Banjir yang terjadi akibat hujan lebat juga merendam SDN Inpres Candi di Kecamatan Madapangga. Area sekolah terendam banjir setinggi 50 sentimeter sejak Sabtu (25/2) pukul 16.40 Wita, dan belum surut sepenuhnya hingga saat ini.
Isyra menyebutkan data sementara kecamatan dan warga yang terdampak banjir, yakni Desa Rite di Kecamatan Ambalawi, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 20 kepala keluarga (KK) atau 120 jiwa.
Selain itu, Desa Nggembe di Kecamatan Bolo, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 204 KK atau 657 jiwa, Desa Lere, Kecamatan Parado dengan jumlah warga terdampak sebanyak 5 KK, Desa Poja, Kecamatan Sape dengan jumlah warga terdampak hanya satu KK atau empat jiwa. Sedangkan di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi masih dalam proses pendataan.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Perkiraan sementara kerusakan dan kerugian dari tebing, ruas jalan dan bangunan rusak akibat banjir sebesar Rp300 juta," ujarnya.
Ia mengatakan upaya yang sudah dilakukan adalah melakukan kaji cepat bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bima, serta melakukan koordinasi lintas sektoral terkait pendataan warga terdampak dan bantuan yang dibutuhkan.
"Kondisi banjir saat ini mulai surut, namun cuaca di wilayah Kabupaten Bima dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap siaga," kata Isyra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Rumah warga yang hanyut akibat banjir di Desa Rite, Kecamatan Ambalawi tersebut milik seorang petani bernama Dan Manan (38)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Isyra dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Minggu.
Selain kerusakan jalan provinsi, kata dia, ada jalan desa yang terputus akibat banjir. Jalan tersebut menghubungkan Desa Sumi dengan Desa Nggelu, Kecamatan Lambu.
Banjir yang terjadi akibat hujan lebat juga merendam SDN Inpres Candi di Kecamatan Madapangga. Area sekolah terendam banjir setinggi 50 sentimeter sejak Sabtu (25/2) pukul 16.40 Wita, dan belum surut sepenuhnya hingga saat ini.
Isyra menyebutkan data sementara kecamatan dan warga yang terdampak banjir, yakni Desa Rite di Kecamatan Ambalawi, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 20 kepala keluarga (KK) atau 120 jiwa.
Selain itu, Desa Nggembe di Kecamatan Bolo, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 204 KK atau 657 jiwa, Desa Lere, Kecamatan Parado dengan jumlah warga terdampak sebanyak 5 KK, Desa Poja, Kecamatan Sape dengan jumlah warga terdampak hanya satu KK atau empat jiwa. Sedangkan di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi masih dalam proses pendataan.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Perkiraan sementara kerusakan dan kerugian dari tebing, ruas jalan dan bangunan rusak akibat banjir sebesar Rp300 juta," ujarnya.
Ia mengatakan upaya yang sudah dilakukan adalah melakukan kaji cepat bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bima, serta melakukan koordinasi lintas sektoral terkait pendataan warga terdampak dan bantuan yang dibutuhkan.
"Kondisi banjir saat ini mulai surut, namun cuaca di wilayah Kabupaten Bima dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap siaga," kata Isyra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023