Muntok, 23/11 (ANTARABabel) - Petani di Desa Beruas dan Tuik, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat berhasil mengatasi serangan hama di lahan seluas 36 hektare di daerah itu.
"Awal November 2012 lahan tanam padi di daerah itu sempat terserang ulat, belalang, burung dan tikus, namun saat ini sudah dapat diatasi karena kesigapan petani dalam memberantas gangguan tersebut," ujar Kepala Bagian Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Darmono di Muntok, Jumat.
Ia mengatakan, lahan seluas 36 hektare yang terserang hama tersebut terdiri dari 32 hektare lahan di Desa Tuik terserang hama ulat dan belalang, serta empat hektare di desa Beruas terserang hama tikus dan burung.
Keberhasilan tersebut, kata dia, tidak terlepas dari kesigapan para petani yang dibantu para petugas penyuluh lapangan di desa setempat untuk mengatasi serangan hama dengan melakukan langkah-langkah seperti anjuran.
"Untuk serangan hama ulat dan belalang, kami lakukan penyemprotan menggunakan Yasitrin3c yang menghabiskan 40 botol, sedangkan untuk serangan tikus para petani masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menyumpal lobang tikus dengan kain yang dibasahi bensin," ujarnya.
Untuk serangan burung pipit, petani berhasil menghalaunya dengan menggunakan perangkap jaring dan orang-orangan sawah.
Menurut dia, meskipun terkena serangan hama, kemungkinan tidak begitu mempengaruhi hasil produksi beras di dua desa tersebut, karena serangan hama hanya berlangsung beberapa hari.
"Kami yakin tidak terjadi penurunan produksi cukup signifikan dan masih swasembada beras di dua desa tersebut, karena serangan hama hanya berlangsung sebentar," ujarnya.
Selain itu, serangan hama tersebut juga tidak berpengaruh pada masa panen yang akan dilaksankan pada awal bulan depan, yang secara seremonial akan dilaksanakan di Desa Tuik pada 6 Desember 2012 yang akan diisi dengan berbagai kegiatan hiburan dan tradisi desa setempat.
Ia mengatakan, saat ini lahan tanam padi di dua desa tersebut masih merupakan hamparan lahan ladang yaitu di Desa Tuik seluas 173 hektare dan Desa Beruas seluas 50 hektare dengan produktivitas padi pada 2011 mencapai rata-rata 1,6 ton per hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Awal November 2012 lahan tanam padi di daerah itu sempat terserang ulat, belalang, burung dan tikus, namun saat ini sudah dapat diatasi karena kesigapan petani dalam memberantas gangguan tersebut," ujar Kepala Bagian Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat Darmono di Muntok, Jumat.
Ia mengatakan, lahan seluas 36 hektare yang terserang hama tersebut terdiri dari 32 hektare lahan di Desa Tuik terserang hama ulat dan belalang, serta empat hektare di desa Beruas terserang hama tikus dan burung.
Keberhasilan tersebut, kata dia, tidak terlepas dari kesigapan para petani yang dibantu para petugas penyuluh lapangan di desa setempat untuk mengatasi serangan hama dengan melakukan langkah-langkah seperti anjuran.
"Untuk serangan hama ulat dan belalang, kami lakukan penyemprotan menggunakan Yasitrin3c yang menghabiskan 40 botol, sedangkan untuk serangan tikus para petani masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menyumpal lobang tikus dengan kain yang dibasahi bensin," ujarnya.
Untuk serangan burung pipit, petani berhasil menghalaunya dengan menggunakan perangkap jaring dan orang-orangan sawah.
Menurut dia, meskipun terkena serangan hama, kemungkinan tidak begitu mempengaruhi hasil produksi beras di dua desa tersebut, karena serangan hama hanya berlangsung beberapa hari.
"Kami yakin tidak terjadi penurunan produksi cukup signifikan dan masih swasembada beras di dua desa tersebut, karena serangan hama hanya berlangsung sebentar," ujarnya.
Selain itu, serangan hama tersebut juga tidak berpengaruh pada masa panen yang akan dilaksankan pada awal bulan depan, yang secara seremonial akan dilaksanakan di Desa Tuik pada 6 Desember 2012 yang akan diisi dengan berbagai kegiatan hiburan dan tradisi desa setempat.
Ia mengatakan, saat ini lahan tanam padi di dua desa tersebut masih merupakan hamparan lahan ladang yaitu di Desa Tuik seluas 173 hektare dan Desa Beruas seluas 50 hektare dengan produktivitas padi pada 2011 mencapai rata-rata 1,6 ton per hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012