Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah desa (Pemdes) berperan aktif meningkatkan pemberian makanan bergizi pada balita terutama guna mencegah kasus stunting.

"Terutama di desa yang ditetapkan lokasi khusus stunting, penanganan kasus ini harus benar-benar dilakukan secara maksimal termasuk pemberian gizi yang berimbang pada balita," kata Pejabat Bupati Bangka, M Haris di Sungailiat, Rabu.

Dia mengatakan pemerintah desa dan organisasi perangkat daerah harus bersama-sama peduli dalam penanganan stunting melalui penyerapan anggaran.

"Penanganan kasus stunting menjadi tanggung jawab bersama, selain permasalahan kemiskinan ekstrim dan inflasi daerah yang dipicu dari fluktuasi kenaikan harga tiket pesawat terbang," jelasnya.

Bagi pemerintah desa di lokus stunting yang berhasil mengentaskan stunting akan mendapat penghargaan sebesar Rp25 sampai Rp50 juta karena tahun 2024 Kabupaten Bangka nol kasus stunting.

M Haris mengatakan PKK juga harus aktif dan bisa lebih memberdayakan masyarakat dalam mengatasi masalah stunting, dengan adanya pemberian makanan tambahan.

"Bantuan tidak lagi berupa uang, tetapi makanan bergizi, makanan yang mengandung nabati seperti ikan supaya balita tumbuh dan kembang dengan normal,” ujar nya.

Anak merupakan generasi emas untuk memimpin negara di masa datang, sehingga harus mendapat penanganan serius dan pencegahan dari kasus stunting serta kasus lainnya yang bisa menghambat perkembangan anak.

Tercatat kasus stunting di Kabupaten Bangka di 10 desa lokasi khusus mencapai kurang lebih 300 kasus. Angka stunting di Kabupaten Bangka saat ini sebesar 16,2 persen dari total jumlah balita, sedangkan angka kasus stunting di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 18,5 persen, sementara angka stunting nasional tahun 2022 yakni 21,6 persen.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023