Penjabat (Pj) Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M Haris berpendapat keterlibatan masyarakat sangat penting membantu Palang Merah Indonesia (PMI) memenuhi kebutuhan darah yang terbilang cukup banyak setiap bulan.
Hal itu diungkap M Haris di Sungailiat, Selasa, pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Kabupaten Bangka tahun 2024. Ia menyebut peran masyarakat dalam kegiatan sosial berdampak besar terhadap penyelamatan nyawa seseorang yang membutuhkan darah.
"Donor darah secara rutin tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan bagi pendonor," katanya.
M Haris menyarankan PMI Bangka supaya turun langsung ke lapangan, membuka layanan donor darah, karena dimaklumi tidak semua masyarakat bisa datang ke markas PMI untuk menyumbangkan darah mereka dengan berbagai alasan, seperti kesibukan kerja dan jarak yang sulit dijangkau.
"Saya yakin dengan waktu yang terjadwal turun kelapangan, kebutuhan stok darah dapat terpenuhi, di saat itu pula menjadi momentum untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat yang selama ini belum mengetahui manfaat donor darah," kata Haris.
Sekretaris PMI Kabupaten Bangka Tego mengatakan distribusi darah untuk masyarakat atau pasien rata-rata 400 sampai 500 kantong per bulan.
"Jumlah kebutuhan darah sebanyak itu diperoleh dari relawan dan masyarakat, baik yang langsung datang ke markas PMI atau saat kegiatan donor darah massal," kata Tego.
Dia melihat kesadaran masyarakat di daerah itu untuk menyumbangkan darah masih terbilang rendah karena berbagai faktor.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal itu diungkap M Haris di Sungailiat, Selasa, pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Kabupaten Bangka tahun 2024. Ia menyebut peran masyarakat dalam kegiatan sosial berdampak besar terhadap penyelamatan nyawa seseorang yang membutuhkan darah.
"Donor darah secara rutin tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan bagi pendonor," katanya.
M Haris menyarankan PMI Bangka supaya turun langsung ke lapangan, membuka layanan donor darah, karena dimaklumi tidak semua masyarakat bisa datang ke markas PMI untuk menyumbangkan darah mereka dengan berbagai alasan, seperti kesibukan kerja dan jarak yang sulit dijangkau.
"Saya yakin dengan waktu yang terjadwal turun kelapangan, kebutuhan stok darah dapat terpenuhi, di saat itu pula menjadi momentum untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat yang selama ini belum mengetahui manfaat donor darah," kata Haris.
Sekretaris PMI Kabupaten Bangka Tego mengatakan distribusi darah untuk masyarakat atau pasien rata-rata 400 sampai 500 kantong per bulan.
"Jumlah kebutuhan darah sebanyak itu diperoleh dari relawan dan masyarakat, baik yang langsung datang ke markas PMI atau saat kegiatan donor darah massal," kata Tego.
Dia melihat kesadaran masyarakat di daerah itu untuk menyumbangkan darah masih terbilang rendah karena berbagai faktor.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024