Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mematangkan rencana rangkaian kegiatan wisata kebangsaan pada akhir Juli 2017.
"Wisata kebangsaan merupakan rangkaian kegiatan wisata yang diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus pelestarian nilai sejarah yang ada di Muntok," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Muntok, Selasa.
Ia mengatakan rangkaian kegiatan wisata kebangsaan akan diisi beberapa materi, yaitu sarasehan bersama keluargaa pejuang kemerdekaan RI, pameran foto masa pengasingan pejuang kemerdekaan di Muntok, lomba pidato, lomba lukis, lomba penulisan sejarah, dan napak tilas Bung Karno.
"Pematangan persiapan kegiatan terus kami lakukan, baik secara internal kepanitiaan, juri, maupun narasumber yang akan tampil pada kegiatan sarasehan," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan wisata kebangsaan merupakan pengembangan dari kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu kegiatan napak tilas perjalanan Bung Karno.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan napak tilas hanya diisi dengan arak-arakan jalan kaki dari Pesanggrahan Muntok menuju Pantai Tanjungkalian dengan jarak sekitar lima kilometer.
"Lomba napak tilas masih kami gelar, namun kami rangkaikan dengan kegiatan lain yang lebih bisa mengungkit sejarah masa pengasingan para pejuang kemerdekaan RI yang diasingkan di Muntok pada 1948-1949," katanya.
Lomba pidato dan lukis yang mengambil tema penggalan peristiwa di masa pengasingan itu diperuntukkan kepada para pelajar.
"Wawasan sejarah dibutuhkan untuk bisa ikut dalam lomba tersebut, pola ini kami harapkan agar para pelajar mulai belajar sejarah yang ada di daerahnya," kata dia.
Dengan memahami nilai sejarah yang ada di daerahnya, diharapkan mereka mampu meningkatkan kebanggaan akan daerahnya, semakin percaya diri, rasa memiliki daerah, dan mau berperan serta dalam setiap gerak pembangunan di daerah.
"Pada tahap pemantapan ini kami bahas secara rinci mengenai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sekitar dua minggu itu," katanya.
Ia berharap wisata kebangsaan benar-benar mampu menambah wawasan sejarah dan upaya pelestarian nilai sejarah di "Kota Pusaka" Muntok sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Wisata kebangsaan merupakan rangkaian kegiatan wisata yang diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus pelestarian nilai sejarah yang ada di Muntok," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Muntok, Selasa.
Ia mengatakan rangkaian kegiatan wisata kebangsaan akan diisi beberapa materi, yaitu sarasehan bersama keluargaa pejuang kemerdekaan RI, pameran foto masa pengasingan pejuang kemerdekaan di Muntok, lomba pidato, lomba lukis, lomba penulisan sejarah, dan napak tilas Bung Karno.
"Pematangan persiapan kegiatan terus kami lakukan, baik secara internal kepanitiaan, juri, maupun narasumber yang akan tampil pada kegiatan sarasehan," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan wisata kebangsaan merupakan pengembangan dari kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu kegiatan napak tilas perjalanan Bung Karno.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan napak tilas hanya diisi dengan arak-arakan jalan kaki dari Pesanggrahan Muntok menuju Pantai Tanjungkalian dengan jarak sekitar lima kilometer.
"Lomba napak tilas masih kami gelar, namun kami rangkaikan dengan kegiatan lain yang lebih bisa mengungkit sejarah masa pengasingan para pejuang kemerdekaan RI yang diasingkan di Muntok pada 1948-1949," katanya.
Lomba pidato dan lukis yang mengambil tema penggalan peristiwa di masa pengasingan itu diperuntukkan kepada para pelajar.
"Wawasan sejarah dibutuhkan untuk bisa ikut dalam lomba tersebut, pola ini kami harapkan agar para pelajar mulai belajar sejarah yang ada di daerahnya," kata dia.
Dengan memahami nilai sejarah yang ada di daerahnya, diharapkan mereka mampu meningkatkan kebanggaan akan daerahnya, semakin percaya diri, rasa memiliki daerah, dan mau berperan serta dalam setiap gerak pembangunan di daerah.
"Pada tahap pemantapan ini kami bahas secara rinci mengenai rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sekitar dua minggu itu," katanya.
Ia berharap wisata kebangsaan benar-benar mampu menambah wawasan sejarah dan upaya pelestarian nilai sejarah di "Kota Pusaka" Muntok sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017