Pangkalpinang, (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pada November 2018 Kota Pangkalpinang dan Tanjung Padan mengalami deflasi, karena turunnya indeks kelompok pengeluaran masyarakat di daerah itu.

"Pada November tahun ini, Kota Pangkalpinang deflasi 0,01 persen dengan indeks harga konsumen 139,06," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan deflasi di Kota Pangkalpinang itu juga diikuti Kota Tanjung Pandan, Belitung sebesar 0,38 persen dengan indeks harga konsumen 142,16.
"Deflasi di Kota Tanjung Pandan karena turunnya bahan makanan 2,80 persen, sementara makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi  0,29 persen, perumahan, air, listrik, gas 0,15 persen, sandang 0,15 persen, kesehatan 0,17 persen, transpor, komunikasi serta jasa keuangan inflasi 1,73 persen," ujarnya.

Menurut dia deflasi di Kota Pangkalpinang karena adanya  penurunan harga kelompok bahan makanan 1,70 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,05 persen, kesehatan 0,42 persen.

Sementara itu, perumahan, listrik, air, bahan bakar di Kota Pangkalpinang inflasi 0,12 persen, sandang 0,39 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,21 persen serta kelompok transpor, komunikasi, jasa keuangan 3,00 persen.

"Tingkat inflasi tahun kelender November tahun ini 1,54 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2,89 persen," katanya.

Ia mengatakan gabungan dua kota di provinsi ini pada November tahun ini mengalami deflasi 0,14 persen dengan indek harga konsumen 140,15.

"Mudah-mudahan bulan depan Kota Pangkalpinang dan Tanjung Pandan tidak mengalami inflasi tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok menyambut Natal dan tahun baru," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018