Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Desember 2018 sebesar 84,41 atau turun 2,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 86,14.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan, penurunan tersebut karena turunnya NTP tanaman perkebunan, peternakan dan perikanan petani di daerah itu.

"NTP tanaman perkebunan rakyat turun 4,21 persen, peternakan turun 0,72 persen dan perikanan turun 0,23 persen," katanya.

Ia mengatakan, indeks harga yang diterima petani (It) pada Desember 2018 secara umum mengalami penurunan 1,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 107,88 menjadi 106,13.

"Penurunan It karena turunnya tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,81 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,36 persen," ujarnya.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen jika dibandingkan November 2018, yaitu dari 125,24 menjadi 125,73.

"Kenaikan Ib karena naiknya tanaman pangan 0,36 persen, hortikultura 0,39 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,42 persen, peternakan 0,36 persen dan perikanan 0,35 persen," katanya.

Menurut dia, dari lima provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang menyusun NTP Nasional pada Desember 2018, hanya Lampung yang mengalami kenaikan NTP yaitu sebesar 0,26 persen.

"Empat provinsi mengalami penurunan, yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2,01 persen, Bengkulu 1,25 persen, Sumatera Selatan 0,98 persen dan Provinsi Jambi 0,96 persen," kata Darwis Sitorus.

Ia menambahkan, perubahan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan.

Pada Desember 2018, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,45 persen.

"Besarnya angka inflasi itu karena naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu bahan makanan 0,97 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,14 persen, sandang 0,06 persen, kesehatan 0,07 persen, transportasi dan konsumsi 0,14 persen," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019